OVIE NUR SAFIRA_MLM.A_224413201
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
A.LATAR BELAKANG
Logistik dalam perkembangannya hingga
kini sudah merupakan ilmu yang
harus dapat perhatian khusus mengingat sejarah pertumbuhan ekonomi yang
semakin kompleks seperti produktivitas barang-barang yang dihasilkan pabrik atau perusahaan, bagaimana penyalurannya dan penyimpanannya serta
pengelolaan hasil produk secara menyeluruh memerlukan
penanganan khusus dan
serius. Untuk mencapai hasil yang efisien dan efektivitas semua itu mutlak
memerlukan pengorganisasian yang baik
atau sering diistilahkan dengan
manajemem logistik yang terpadu sehi
ngga tidak terjadi ketimpangan dalam
melaksanakan kegiatannya.
Istilah logistik mencakup banyak aspek dan kegiatan yang
sangat luas,
maka pengertian dan definisi dapat diuraikan beraneka macam.
Pada dasarnya
kegiatan logistik sama tuanya dengan peradaban umat manusia, tetapi istilah itu
sendiri relatif baru, secara sadar atau tidak sadar setiap manusia,
rumah tangga,
kantor, perkumpulan atau organisasi-organisasi lain, memiliki unsur dan atau
menyelenggarakan logistik, meskipun kenyataannya tidak selalu menggunakan
istilahnya.
Perusahaan mengantarkan produknya ke pelanggan menggunakan jaringan
distribusi logistik. Sebuah
jaringan distribusi terdiri dari aliran
produk dari produsen ke konsumen melalui
titik-titik pemindahan, pusat distribusi (gudang), dan
pengecer. Peranan jaringan distribusi
dan manajemennya merupakan hal yang
sangat penting bagi perusahaan untuk meningkatkan penjualan dan keuntungan
Melihat pada keadaan di Semarang yang dimana banyak gerai
indomaret.
Peran logistik
juga diterapkan dalam bisnis yang
berbentuk gerai seperti indomaret
yang dikelola PT Indomarco Prismatama
. Dapat dilihat pada tabel 1 tentang
permasalahan yang muncul pada proses distribusi logistik
pada gerai indomaret.
1
|
Indomaret Ngesrep, Tembalang
|
‐
Keterlambatan produk bisa
sampai 1-3 hari.
‐
Jarak lokasi yang cukup
jauh.
|
2
|
Indomaret Pedalangan,
Banyumanik
|
‐
Keterlambatan produk bisa
sampai 1-3 hari hingga ke
indomaret.
‐
Jarak lokasi yang cukup
jauh dari pusat distribusi.
|
3
|
Indomaret Jalan Kartini,
Semarang Timur
|
‐
Keterlambatan hingga 1-2
hari
‐
Kemacetan arus transportasi
|
4
|
Indomaret Puri Anjasmoro, Semarang Barat
|
-
Keterlambatan maksimal 1 hari
-
Kemacetan transportasi arah menuju jakarta
|
Kasus yang
terjadi diatas seperti
keterlambatan pengiriman produk
dikarenakan banyaknya
gerai indomaret, jarak
lokasi yang ditempuh,
kondisi transportasi baik jalan
dan kondisi lainnya.
Sering menjadi
permasalahan utama kebanyakan perusahaan dalam mengelola
pemasokan
barang gerai indomaret nya. Dan melihat
dari perkembangan semakin banyak jumlah gerai indomaret tersebut
tentu semakin
banyak masalah dan ke
sulitan karena
diharuskan mendukung
keseluruhan
gerai yang semakin bertambah. Dari penjelasan diatas penulis tertarik untuk menelaah
“Analisis Kinerja
Distribusi Logistik Pada
Pasokan Barang
dari Pusat
Distribusi ke Gerai
Indomaret di
Kota Semarang”.
B. PERUMUSAN
MASALAH
1 .
Bagaimanakah implementasi distribusi logistic dari pusat distribusivterhadap
gerai indomaret dikota semarang?
2. Bagaimakanakh hubungan antara implementasi dari distribusi logistic terhadap
kinerja pasokan ke gerai indomaret?
C. TUJUAN
PENELITIAN DAN KEGUNAAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1.
Untuk menganalisis bagaimana implementasi distribusi logistik dalam
mendistribusikan barang dari pusat distribusi ke gerai Indomaret di kota Semarang.
2.
Untuk menganalisis bagaimana hubungan antara implementasi
distribusi logistik terhadap kinerja
pasokan ke gerai indomaret.
Adapun kegunaan penelitian ini adalah :
1.
Memberikan pengetahuan tentang bagaimana distribusi logistik bermanfaat
untuk mempengaruhi kinerja pasokan barang dari pusat distribusi ke gerai
indomaret di kota Semarang.
2.
Memberikan tambahan referensi bagi
kalangan akademisi untuk keperluan studi dan penelitian selanjutnya mengenai topik permasalahan yang sama.
D. HIPOTESIS
Hipotesis dalam penelitian ini adalah faktor lokasi
strategis pusat distribusi, kelancaran transportasi dan ketersediaan produk
berpengaruh pada
kinerja distribusi logistik pada pasokan barang ke gerai indomaret dikota
Semarang.
H1 : Strategis lokasi pusat distribusi berpengaruh positif terhadap kinerja
distribusi logistik dalam memasok barang ke gerai indomaret.
H2 : Fungsi transportasi berpengaruh positif terhadap kinerja distribusi logistik
untuk menjangkau gerai indomaret dalam pendistribusian
barang.
H3 : Ketersedian produk di pusat distribusi berpengaruh
positif terhadap kinerja distribusi logistik
E. METODE PENELITIAN
Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian dalam bentuk survey yang
menganalisis mengenai hubungan antara penerapan distribusi logistik dan
pengaruhnya terhadap kinerja pasokan perusahaan dagang.
Survey yang dilakukanmelalui kuesioner diberikan atau ditujukan kepada obyek penelitian, yaitu pusat
distribusi indomaret dikota Semarang yang telah menerapkan distribusi logistik sebagai teknologi tepat guna dalam perusahaan.
3.2
Populasi
Populasi adalah gabungan
dari seluruh elemen yang berbentuk peristiwa,
hal atau orang yang memiliki karakteristik serupa yang
menjadi pusat perhatian
seorang peneliti karena itu dipandang
sebagai sebuah semesta penelitian
(Ferdinand, 2006: 223). Populasi dalam
penelitian ini adalah manajemen
persediaan dan logistik di pusat
distribusi indomaret dikota Semarang.
Jumlah populasi dalam penelitian ini sejumlah 100 orang yang diantaranya
terdapat manajemen yang mengelola persediaan gudang dan
manajemen yang
mengurusi pendistribusian produk kegerai indomaret. Teknik yang akan
digunakan adalah studi populasi atau sensus, dimana studi populasi atau sensus
menggunakan dan meneliti keseluruhan anggota populasi.
3.3
Variabel Penelitian
Terdapat 3 variabel laten yang akan diukur dalam penelitian
ini, yang
terdiri dari :
a.
Variabel independen :
1.
Lokasi Strategis Pusat Distribusi
Lokasi industri, perawatan gudang,
upah tenaga kerja, dan kekuatan
aglomerasi.
2.
Transportasi
Kualitas kendaraan, tersedia kenderaan sebagai alat angkutannya, ada
jalanan/jalur yang dapat dilalui, kapasitas kendaraan, serta sumber daya
manusia dan organisasi atau manajemen yang menggerakkan kegiatan
transportasi tersebut.
3.
Persediaan produk
tingkat optimal ketersediaan produk,
tingkat ketersediaan
produk di pusat
distribusi, usaha memaksimalkan keuntungan dalam
ketersediaan produk,
rentangan untuk biaya
kehabisan barang, tingkat
ketersediaan produk
sesuai dengan strategi.
b.
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja
distribusi logistik
dengan indikator. tingkat pemenuhan pe
sanan, pengiriman sesuai due date,
pemenuhan urutan lead-time pemesanan, jumlah faktur
sempurna, dan fleksibilitas sistem pengiriman untuk memenuhi kebutuhan
pelanggan
tertentu serta produktivitas.
Instrumen di dalam penelitian ini menggunakan kuesioner yang
telah diuji
validitas dan reliabilitas
nya. Reliabilitas menunjukkan sejauh mana suatu alat
ukur dapat diandalkan atau dipercaya
(Kiswanto, 2007: 49). Definisi lain
mengenai reliabilitas dinyatakan oleh
Ferdinand (2006: 278), yang menyatakan
bahwa reliabilitas adalah tingkat reliabel
instrumen pengukur, di mana instrumen
pengukur dikatakan reliabel atau terpercaya apabila
instrumen itu secara konsisten
memunculkan hasil yang sama setiap kali dilakukan
pengukuran. Menurut
Ferdinand (2006: 276), validitas dimaksudkan sebagai “
to measure what should
be measured”
. Validitas pengukuran menunjukkan
kemampuan alat ukur untuk
mengukur apa yang seharusnya diukur.
3.4
Operasional Variabel
3.4.1
Lokasi Strategis Pusat Distribusi (
Strategic Location of Distribution
Centre
)
Variabel lokasi dalam penelitian ini te
rsusun oleh 4 indikator, yang terdiri
dari Lokasi industri, perawatan guda
ng, upah tenaga kerja, dan kekuatan
aglomerasi
.
Definisi lokasi industri menurut teori Losch (1954) mengenal
ketergantungan lokasi yang menggamb
arkan bagaimana sebuah wilayah pasar
terbentuk pada kondisi persaingan tidak
sempurna dalam segi ekonominya,
konsepnya menjelaskan bahwa tidak setiap aktor industri
memiliki informasi dan
cara produksi yang sama serta kebutuhan ya
ng diambil si aktor industri tidak
hanya ditentukan oleh dirinya tetapi juga
orang lain dan faktor lainnya. Kasus
perubahan wilayah pasar yang akan terjadi
akan seiring dengan proses tarik ulur
kegiatan transaksi yang terjadi. Vari
abel lokasi strategis pusat distribusi
diukur
menggunakan skala likert lima poin. Nilai 1 untuk kategori sangat tidak setuju dan
nilai 5 untuk kategori sangat setuju.
F. SISTEMATIKA PENULISAN
Bab I
Pendahuluan
Berisi latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan dan kegunaan penelitian,
dan sistematika penulisan. Dalam bab ini dibahas tentang
latar belakang
permasalahan yang ada, dan tujuan diadakannya penelitian.
Bab II
Telaah Pustaka
Berisi dasar-dasar dan landasan teori
yang berhubungan dengan penelitian serta
hasil penelitian terdahulu dengan topik
permasalahan yang sama. Dalam bab ini
dimuat kerangka pemikiran yang menggambarkan pola pikir dan sistematika
pelaksanaan penelitian.
Bab III
Metode Penelitian
Berisi penjelasan mengenai bagaimana pene
litian ini akan dilaksanakan disertai
penjelasan mengenai variabel penelitian, penentuan sampel, jenis dan sumber
data, metode pengumpulan data, dan metode analisis data.
Bab IV
Hasil dan Pembahasan
Berisi hasil analisis data yang dilakukan dan pembahasan tentang hasil analisis
tersebut.
Bab V
Penutup
Berisi kesimpulan tentang hasil analisis yang telah
dilakukan beserta
pembahasannya, dan saran yang dapat di
berikan kepada pembaca dan para
manajer perusahaan dalam melaksanakan
proses kerja distribusi logistik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar