BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Hingga saat ini pertumbuhan ekonomi
Indonesia pada tahun 2014 masih
cenderung positif.
Kondisi tersebut akan berimplikasi terhadap kenaikan
tingkat
konsumsi jasa logistik yang telah memberikan kontribusi dalam
meningkatkan daya saing produk. Frost dan
Sullivan memprediksi industri logistik di Indonesia akan tumbuh 14,7 persen pada tahun 2014. Dengan demikian,
biaya logistik di Indonesia tahun 2014
mencapai IDR 1.8
Triliun, yang berarti meningkat dari tahun sebelumnya di 2013
yaitu sebesar IDR 1.6 Triliun.
Dalam hal ini perusahaan ikut andil
dalam persaingan pasar yang semakin ketat tersebut. Perusahaan memiliki tujuan
dan sasaran untuk dapat memperoleh laba maksimal yang ingin dicapainya. Sumber
daya manusia memegang peranan paling penting dan potensial bagi keberhasilan
suatu perusahaan mengingat sumber daya manusia merupakan penentu kegiatan
perusahaan baik perencanaan, pengorganisasian, serta pengambilan keputusan.
Seiring berkembangnya ilmu dan pengetahuan
yang makin maju maka perusahaan dituntut untuk lebih dapat menjadikan
karyawannya lebih terampil dan terlatih dalam mengerjakan tugasnya. Oleh karena
itu, perusahaan
berinisiatif untuk mengadakan program pelatihan bagi karyawan, karena pelatihan
membuat mereka lebih percaya diri. Sehingga menimbulkan rasa puas dalam bekerja
dan lebih dihargai, serta mampu berusaha untuk meningkatkan produktiftas kerja.
Sumber daya manusia adalah potensi yang terkandung
dalam diri manusia untuk mewujudkan perannya sebagai makhluk sosial yang mampu
mengelola dirinya sendiri, serta seluruh potensi guna tercapainya kesejahteraan
kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan berkelanjutan.
Pelatihan merupakan sarana
penting dalam pengembangan sumber daya manusia yang baik. Pengembangan dibidang
pelatihan karyawan menurut Edwin B Flippo dalam buku “Manajemen SDM dalam Organisasi Publik dan Bisnis”pelatihan merupakan suatu usaha peningkatan knowledge dan skill seorang karyawan untuk menerapkan aktvitas kerja tertentu.
Dengan pelatihan perusahaan memperoleh masukan yang baik untuk menghadapi
tantangan-tantangan manajemen yang terus berkembang dengan memiliki karyawan
yang dapat memenuhi penyelesaian masalah-masalah yang ada.
Pengertian kinerja menurut
Amstrong dalam buku Wibowo (2013:8) menyatakan bahwa manajemen kinerja sebagai
sarana untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dari organisasi, tim, dan
individu dengan cara memahami dan mengelola kinerja dalam suatu kerangka
tujuan, standar dan persyaratan-persyaratan atribut yang disepakati. Dalam
setiap kegiatan operasional pada gudang membutuhkan keahlian khusus, seperti
keahlian yang harus dimiliki oleh seorang operator forklift. Operator adalah seseorang yang bertugas untuk
mengoperasikan suatu alat. Operator forklift
harus memiliki kemampuan, kemandirian, dan kondisi mental dan fisik yang prima.
Tidak semua orang dapat
mengoperasikan forklift, setiap
operator forklift harus memiliki
lisensi atau sebuah surat izin untuk mengoperasikan forklift (SIO), selain itu untuk mendapatkan surat izin tersebut
seorang operator harus mengikuti pelatihan agar dapat menjadi seorang operator forklift yang ahli yang dapat
mengoperasikan forklift secara baik
dan aman serta dapat bereaksi dengan benar terhadap situasi yang berbahaya
sekalipun.
PT. Cipta Krida Bahari adalah sebuah
perusahaan penyedia jasa layanan logistik terpadu nasional yang sedang
berkembang pesat saat ini yang berkantor pusat di Jakarta. PT.Cipta Krida Bahari
memiliki pelayanan logistik yang berfisat fleksibel sehingga dapat disesuaikan
dengan kebutuhan costumer,
meliputi pelayanan transportasi multi moda, jasa kepabeanan ekspor-impor,
manajemen pergudangan spesialisasi project logistics, dan solusi terpadu
dengan jangkauan area di seluruh Indonesia.
Dalam hal pengembangan diri para
karyawannya PT. Cipta Krida Bahari banyak melakukan langkah-langkah pengembangan,
seperti melakukan kegiatan pelatihan-pelatihan yang berguna bagi setiap karyawan
dalam melakukan pekerjaannya. Namun tidak menutup kemungkinan dalam setiap
kegiatan pekerjaan tersebut akan terjadi kesalahan-kesalahan seperti kurangnya
pengetahuan operator tentang kinerja atau Standard
Operating Procedure (SOP) yang baik, terjadinya kesalahan kinerja didalam
perusahaan khususnya penggunan forklift
seperti dalam hal kurangnya ketelitian dan kehati-hatian dalam melakukan
pekerjaan, kurangnya pengetahuan karyawan dalam penanganan barang yang
memerlukan perlakuan khusus menjadi faktor lain dalam terjadinya kesalahan saat
pemindahan barang tersebut.
Di samping itu, kurangnya pengaplikasian Standard Operating Procedure (SOP) dalam setiap kegiatan maupun dalam penggunaan forklift menngakibatkan
timbulnya masalah-masalah
tersebut harus sangat diperhatikan.
Maka berdasarkan uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk mengkaji
lebih dalam
dan membuatnya dalam bentuk sebuah skripsi dengan judul: “PENGARUH PELATIHAN
TERHADAP KINERJA
OPERATOR FORKLIFT PADA PT. CIPTA
KRIDA BAHARI JAKARTA 2014”.
B. Perumusan
Masalah
1. Identifikasi
Masalah
Berdasarkan pengamatan penulis
dalam menjalankan Praktek KerjaLapangan (PKL), maka dapat di identifikasikan
permasalahan sebagai berikut:
a.
Kurangnya pengetahuan dan pelatihan operator
tentang kinerja yang baik dalam penggunaan forklift
b.
Kurang optimalnya pelatihan dalam penanganan
barang
c.
Ketelitian dan kehati-hatian operator dalam melakukan pekerjaan yang kurang optimal
d.
Pemberian arahan yang dilakukan oleh pemimpin kepada karyawan masih belum efektif
e.
Kurangnya realisasi Standard Operating Procedure (SOP) dalam setiap kegiatan
maupun dalam penggunaan forklift.
2. Pembatasan
Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah
yang dikemukakan di atas maka penulis mencoba membatasi masalah hanya dengan
membahas tentang pengaruh pelatihan terhadap kinerja operator forklift pada PT. Cipta Krida Bahari
tahun 2014.
3.
Pokok
Masalah
b.
Bagaimana Kinerja
Operator Forklift pada PT. Cipta
Krida Bahari?
c.
Bagaimana pengaruh
pelatihan terhadap
kinerja operator forklift
pada PT. Cipta Krida Bahari?
C.
Tujuan
Dan Manfaat
1.
Tujuan
Penelitian
a.
Untuk mengetahui
dan menganalisis bagaimana pelatihan operator forklift
pada PT. Cipta Krida Bahari.
b.
Untuk mengetahui
dan menganalisis bagaimana kinerja operator forklift
pada PT. Cipta Krida Bahari.
c.
Untuk mengetahui
dan menganalisis pengaruh pelatihan dengan kinerja operator forklift pada PT. Cipta Krida Bahari.
2.
Manfaat
Penelitian
a. Bagi Penulis
Untuk
dapat menambah wawasan serta pengetahuan mengenai pengaruh pelatihan terhadap
kinerja operator forklift pada PT. CKB.
b.
Bagi Lembaga STMT Trisakti
Sebagai
informasi dan pengetahuan tambahan mengenai pengaruh
pelatihan terhadap
kinerja operator forklift pada PT. Cipta Krida
Bahari, serta dapat dipergunakan dan bermanfaatsebagai data dokumentasi
perpustakaan STMT Trisakti.
c.
Bagi Perusahaan
Diharapkan
kiranya dapat menjadi bahan masukan serta bahanpertimbangan didalam setiap
pengambilan keputusan dan langkah-langkahkebijakan, dalam mengevaluasi pengaruh
pelatihan terhadap kinerja operator forklift
pada PT.Cipta Krida Bahari dimasa yang akan datang sehingga perusahaan
dapatmeraih keunggulan dibandingkan dengan para pesaingnya.
D.
Metodologi
Penelitian
Di
dalam pengumpulan data serta keterangan-keterangan yang diperlukan maka
digunakan beberapa tehnik pengumpulan data. Hal ini dimaksudkan agar dapat
diketahui tehnik yang dipergunakan dalam upaya memperoleh data. Dalam penulisan
skripsi ini penulis menggunakan metode-metode penelitian sebagai berikut :
1.
Metode
Pengumpulan Data
a. Jenis dan Sumber Data
Sumber data yang digunakan adalah data primer, yang diperoleh secara
langsung dari responden berupa jawaban kuesioner dan data sekunder yang berasal
dari data yang telah dikumpulkan pihak-pihak lain yang berkaitan dengan topik
penelitian ini. Jenis data uang digunakan adalah data kualitatif, yang
didapatkan yang kemudian data kualitatif tersebut dikuantitatifkan dengan
menggunakan skala likert. Adapun skala likert adalah sebagai berikut:
Tabel I.1
Skala lima (Likert)
Pendapat
|
Skor
|
Sangat Setuju (SS)
|
5
|
Setuju (S)
|
4
|
Ragu-Ragu (RR)
|
3
|
Tidak Setuju (TS)
|
2
|
Sangat Tidak Setuju (STS)
|
1
|
Sumber Sugiyono (2008:135)
1) Data
Primer yaitu data yang diperoleh langsung dari sipeneliti langsung dari objek yang diteliti Soewanji (174:2012)
2) Data
Sekunder yaitu data yang diperoleh dari berbagai sumber bacaan yang dapat
dipergunakan sebagai dasar penunjang dalam menganalisis masalah–masalah yang
menjadi pembahasan dalam skripsi ini. Data Sekunder diperlukan dengan cara
membaca berbagai macam buku yang berhubungan dengan skripsi ini atau merupakan
suatu data pelengkap yang dicari di luar perusahaan dan dari catatan–catatan
perusahaan.
b. Populasi dan Sample
1) Populasi
adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012:61). Populasi
merupakan jumlah keseluruhan dari objek yang diteiti, populasi dalam penelitian
ini adalah seluruh operator forklift
PT. Cipta Krida Bahari sebanyak 20 orang karyawan.
2) Sample adalah bagian dari populasi atau sejumlah
elemen yang mewakili populasi. Penarikan sampel dilakukan secara acak (random sampling). Adapun sampel yang
diambil dari penelitian ini adalah sebanyak 20 responden dari unit service dan
diberikan kuesioner mengenai pelatihan terhadap kinerja operator forklift.
2.
Teknik Pengumpulan Data
a. Penelitian
Lapangan (Field Research)
Metode pengumpulan data
dan informasi dilakukan dengan mengadakan tinjauan langsung pada proses inbound dan outbond dalam gudang. Data ini merupakan data primer yang dipakai
dalam menganalisis topik yang dipilih. Untuk dapat memperoleh data maka dilakukan
kegiatan sebagai berikut:
1)
Pengamatan
Yaitu
pengamatan langsung yang dilakukan terhadap perusahaan yang mnejadi objek
penelitian.
2)
Survei
Yaitu data
yang diperolah dari tempat penelitian dengan tujuan untuk memperoleh sejumlah
informasi yang terkait dengan objek penelitian.
3)
Observasi
Yaitu pengamatan yang
dilakukan secara langsung terhadap kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan
operasional perusahaan.
4)
Wawancara
Yaitu metode
pengumpulan data dengan cara wawancara langsung
dengan pihak-pihak yang
terkait pada perusahaan tersebut, mengenai hal-hal yang berkaitan dengan
penelitian ini.
b.
Penelitian Kepustakaan
Penelitian
kepustakaan ini dimaksudkan untuk mencari, membaca,mencatat dan mengumpulkan
bahan bacaan dari literatur yang terdapat diperpustakaan yang berhubungandengan
topik yang dipilih, serta data-datadari sumber-sumber tertentu yang berkaitan
dengan masalah yangditeliti.
c.
Angket/Kuesioner
Angket / kuesioner adalah instrument penelitian yang digunakan untuk
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan
atau pernyataan kepada orang lain yang dijadikan responden untuk dijawabnya.
3.
Metode
Analisis Data
Untuk
menganalisis data menggunakan uji statistik korelasi dan regresi linier
sederhana. Ridwan (2009:133 “Rumus dan Data Dalam Analisis Statistika), Regresi Linier Sederhana salah satunya untuk
meramalkan atau memprediksi variabel terikat (Y) apabila variabel bebas (X)
diketahui. Regresi Linier Sederhana dapat di analisis karena didasari oleh
hubungan fungsional atau hubungan sebab akibat (kausal) variabel bebas (X)
terhadap variabel terikat (Y). Karena ada perbedaan yang mendasar dari analisis
korelasi dan analisis regresi. Pada
dasarnya analisis regresi dan analisis korelasi keduanya punya hubungan yang sangat
kuat dan mempunyai keeratan. Setiap analisis regresi otomatis ada analisis
korelasinya, sebaliknya analisis korelasi belum tentu diuji regresi atau
diteruskan dengan analisis regresi, karena kedua variabelnya tidak mempunyai
hubungan fungsional atau sebab akibat.
a.
Rumusan Regresi Linier Sederhana
Dalam hal ini
variable independen/variable bebasnya adalah X (Pelatihan) dan variable
dependent/variable terkait adalah Y ( kinerja operator ), dengan menggunakan
persamaan sebagai berikut :
|
Dimana
:
Y =
Variabel
terikat (kinerja operator)
X = Variabel
bebas (pelatihan)
a = Nilai
konstanta harga Y jika X = 0
b = Nilai
arah sebagai penentu ramalan (prediksi) yang menunjukkan
nilai peningkatan (+) atau nilai
penurunan (-) variabel Y
n
=
Jumlah
pasang observasi/pengukuran
b
=
;
a = 


1)
Koefisien Korelasi
Menurut Ridwan (2009:124)
dan Sugijono(2009:255): Korelasi merupakan
alat untuk mengetahui derajat hubungan antara variable bebas (X) dengan variable terikat (Y).
|
Rumus yang digunakan Korelasi Pearson Product Moment ( r )
Dimana
:
Korelasi
PPM dilambangkan ( r ) dengan ketentuan
nilai r tidak lebih dari harga (-1 ≤ r ≤ +1), apabila :
r =
1, hubungan X dan Y adalah positif
sempurna.
r = -1, hubungan X dan Y adalah negatif
sempurna.
r =
0, tidak ada hubungan x dan y
Arti
harga r dikonsultasikan dengan table Interpretasi Nilai r sebagai berikut:
Tabel I.2
Tabel Interpretasi Nilai r
Interval Koefisien
|
Tingkat Hubungan
|
0,80 – 1,000
0,60 – 0,799
0,40 – 0,599
0,20 – 0,399
0,00 – 0,199
|
Sangat Kuat
Kuat
Cukup Kuat
Rendah
Sangat Rendah
|
Ridwan (2009:124);
Sugijono (2009:257)
2)
Koefisien Diterminan atau Koefisien Penentu
|
Menurut Ridwan (2009:125), untuk menyatakan besar kecilnya
sumbangan variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) ditentukan dengan
koefisien determinan/penentu
Dimana :
KP = Nilai
Koefisien Diterminan/Penentu
r = Nilai Koefisien Korelasi
b.
Uji Hipotesis
Uji hipotesis adalah prosedur yang memungkinkan keputusan dapat dibuat,
yaitu menolak atau menerima hipotesis alternatif (Ha) yang dikemukakan pada
bagian sebelum ini. Pengujian hipotesis (uji satu pihak/one tail test) dengan uji pihak kanan “ Uji pihak kanan digunakan apabila
hipotesis nol (Ho) berbunyi “lebih kecil atau sama dengan (≤)” dan hipotesis
alternatif (Ha) berbunyi “lebih besar (>)”. Kalimat lebih kecil atau sama
dengan sinonim dengan kata “paling besar” menurut Sugiyono (2012 : 102).
dilakukan dengan cara membandingkan nilai thitung dengan ttabel.
Perumusan Hipotesis menggunakan hipotesis awal dengan ρ (rho)
yaitu :
Ho : ρ
=0, artinya tidak ada hubungan antara
variabel X dengan variabel Y.
Ha : ρ>0,
artinya terdapat hubungan
yang positif dan signifikan antara variabel X
dengan Variabel Y.
Untuk
mencari nilai thitung Menurut Sugiyono
(2012 : 230), untuk menguji hipotesis tersebut digunakan rumus sebagai berikut:

Untuk
mencari nilai ttabel digunakan
tabel distribusi t pada :
α = 0,05; dk = n-2
Dimana :



Ketentuan :
Bila thitung > ttabel, maka Ha diterima
dan Ho ditolak, artinya terdapat hubungan variabel X dengan variabel Y.
Bila thitung < ttabel, maka Ha ditolak
dan Ho diterima, artinya tidak terdapat hubungan variable X dengan variable Y.
Hal
ini dapat digambarkan sebagai berikut :

![]() |
|




![]() |
|||
|
Gambar I.2
One Tail
Test – Uji Pihak
Kanan
E. Hipotesis
|
|
Dalam penelitian ini penulis
menggunakan hipotesis bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dan positif
antara pelatihan operator forklift
(X) terhadap kinerja (Y)
F.
Sistematika
Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Dalam
bab ini dibahas latar belakang masalah, perumusan masalah,tujuan dan manfaat
penelitian, metode penelitian, dan sistematikapenulisan.
BAB II LANDASAN
TEORI
Pada
bab ini akan diuraikan tentang definisi dan teori-teori yang berhubungan dengan
pokok bahasan skripsi.
BAB III GAMBARAN
UMUM PT. CIPTA KRIDA BAHARI
Bab
ini berisi mengenai gambaran umum perusahan yaitu sejarah singkat perusahaan PT.
Cipta Krida Bahari, struktur organisasi danmanajemen serta kegiatan perusahaan.
BAB IV ANALISIS
DAN PEMBAHASAN
Dalam
bab ini berisi pembahasan mengenai Regresi Korelasi yang bertujuan untuk
mengetahui pengaruh pelatihan terhadap kinerja operator forklift pada PT. Cipta Krida Bahari.
BAB V PENUTUP
Dalam bab terakhir ini penulis mencoba memberikan beberapa kesimpulan yang
telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya serta memberikan saran dari hasil kesimpulan tersebut, sebagai bahan
masukan bagi perusahaan dan pihak lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar