Jumat, 22 April 2016

HASAN ALBANA _ 224413149

BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang
Hingga saat ini pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2014 masih cenderung positif. Kondisi tersebut akan berimplikasi terhadap kenaikan tingkat konsumsi jasa logistik yang telah memberikan kontribusi dalam meningkatkan daya saing produk. Frost dan Sullivan memprediksi industri logistik di Indonesia akan tumbuh 14,7 persen pada tahun 2014. Dengan demikian, biaya logistik di Indonesia tahun 2014 mencapai IDR 1.8 Triliun, yang berarti meningkat dari tahun sebelumnya di 2013 yaitu sebesar IDR 1.6 Triliun.
Dalam hal ini perusahaan ikut andil dalam persaingan pasar yang semakin ketat tersebut. Perusahaan memiliki tujuan dan sasaran untuk dapat memperoleh laba maksimal yang ingin dicapainya. Sumber daya manusia memegang peranan paling penting dan potensial bagi keberhasilan suatu perusahaan mengingat sumber daya manusia merupakan penentu kegiatan perusahaan baik perencanaan, pengorganisasian, serta pengambilan keputusan.
Seiring berkembangnya ilmu dan pengetahuan yang makin maju maka perusahaan dituntut untuk lebih dapat menjadikan karyawannya lebih terampil dan terlatih dalam mengerjakan tugasnya. Oleh karena itu, perusahaan berinisiatif untuk mengadakan program pelatihan bagi karyawan, karena pelatihan membuat mereka lebih percaya diri. Sehingga menimbulkan rasa puas dalam bekerja dan lebih dihargai, serta mampu berusaha untuk meningkatkan produktiftas kerja. Sumber daya manusia adalah potensi yang terkandung dalam diri manusia untuk mewujudkan perannya sebagai makhluk sosial yang mampu mengelola dirinya sendiri, serta seluruh potensi guna tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan berkelanjutan.
Pelatihan merupakan sarana penting dalam pengembangan sumber daya manusia yang baik. Pengembangan dibidang pelatihan karyawan menurut Edwin B Flippo dalam buku “Manajemen SDM dalam Organisasi Publik dan Bisnis”pelatihan  merupakan suatu usaha peningkatan knowledge dan skill seorang karyawan untuk menerapkan aktvitas kerja tertentu. Dengan pelatihan perusahaan memperoleh masukan yang baik untuk menghadapi tantangan-tantangan manajemen yang terus berkembang dengan memiliki karyawan yang dapat memenuhi penyelesaian masalah-masalah yang ada.
Pengertian kinerja menurut Amstrong dalam buku Wibowo (2013:8) menyatakan bahwa manajemen kinerja sebagai sarana untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dari organisasi, tim, dan individu dengan cara memahami dan mengelola kinerja dalam suatu kerangka tujuan, standar dan persyaratan-persyaratan atribut yang disepakati. Dalam setiap kegiatan operasional pada gudang membutuhkan keahlian khusus, seperti keahlian yang harus dimiliki oleh seorang operator forklift. Operator adalah seseorang yang bertugas untuk mengoperasikan suatu alat. Operator forklift harus memiliki kemampuan, kemandirian, dan kondisi mental dan fisik yang prima.
Tidak semua orang dapat mengoperasikan forklift, setiap operator forklift harus memiliki lisensi atau sebuah surat izin untuk mengoperasikan forklift (SIO), selain itu untuk mendapatkan surat izin tersebut seorang operator harus mengikuti pelatihan agar dapat menjadi seorang operator forklift yang ahli yang dapat mengoperasikan forklift secara baik dan aman serta dapat bereaksi dengan benar terhadap situasi yang berbahaya sekalipun.
PT. Cipta Krida Bahari adalah sebuah perusahaan penyedia jasa layanan logistik terpadu nasional yang sedang berkembang pesat saat ini yang berkantor pusat di Jakarta. PT.Cipta Krida Bahari memiliki pelayanan logistik yang berfisat fleksibel sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan costumer, meliputi pelayanan transportasi multi moda, jasa kepabeanan ekspor-impor, manajemen pergudangan spesialisasi project logistics, dan solusi terpadu dengan jangkauan area di seluruh Indonesia.
Dalam hal pengembangan diri para karyawannya PT. Cipta Krida Bahari banyak melakukan langkah-langkah pengembangan, seperti melakukan kegiatan pelatihan-pelatihan yang berguna bagi setiap karyawan dalam melakukan pekerjaannya. Namun tidak menutup kemungkinan dalam setiap kegiatan pekerjaan tersebut akan terjadi kesalahan-kesalahan seperti kurangnya pengetahuan operator tentang kinerja atau Standard Operating Procedure (SOP) yang baik, terjadinya kesalahan kinerja didalam perusahaan khususnya penggunan forklift seperti dalam hal kurangnya ketelitian dan kehati-hatian dalam melakukan pekerjaan, kurangnya pengetahuan karyawan dalam penanganan barang yang memerlukan perlakuan khusus menjadi faktor lain dalam terjadinya kesalahan saat pemindahan barang tersebut.
Di samping itu, kurangnya pengaplikasian Standard Operating Procedure (SOP) dalam setiap  kegiatan maupun dalam penggunaan forklift menngakibatkan
timbulnya masalah-masalah tersebut harus sangat diperhatikan. Maka berdasarkan uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam dan membuatnya dalam bentuk sebuah skripsi dengan judul: “PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KINERJA OPERATOR FORKLIFT PADA PT. CIPTA KRIDA BAHARI JAKARTA 2014”.

B.    Perumusan Masalah
1.     Identifikasi Masalah
Berdasarkan pengamatan penulis dalam menjalankan Praktek KerjaLapangan (PKL), maka dapat di identifikasikan permasalahan sebagai berikut:
a.      Kurangnya pengetahuan dan pelatihan operator tentang kinerja yang baik dalam penggunaan forklift
b.     Kurang optimalnya pelatihan dalam penanganan barang
c.      Ketelitian dan kehati-hatian  operator dalam melakukan pekerjaan yang kurang optimal
d.     Pemberian arahan yang dilakukan oleh pemimpin kepada karyawan masih belum efektif
e.      Kurangnya realisasi Standard Operating Procedure (SOP) dalam setiap kegiatan maupun dalam penggunaan forklift.
2.     Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang dikemukakan di atas maka penulis mencoba membatasi masalah hanya dengan membahas tentang pengaruh pelatihan terhadap kinerja operator forklift pada PT. Cipta Krida Bahari tahun 2014.
3.     Pokok Masalah
a.      Bagaimana pelaksanaan pelatihan operator forklift pada PT. Cipta Krida Bahari?
b.      Bagaimana Kinerja Operator Forklift pada PT. Cipta Krida Bahari?
c.      Bagaimana pengaruh pelatihan terhadap kinerja operator forklift pada PT. Cipta Krida Bahari?

C.   Tujuan Dan Manfaat
1.      Tujuan Penelitian
a.    Untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana pelatihan operator forklift pada PT. Cipta Krida Bahari.
b.   Untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana kinerja operator forklift pada PT. Cipta Krida Bahari.
c.    Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pelatihan dengan kinerja operator forklift pada PT. Cipta Krida Bahari.
2.      Manfaat Penelitian
a.    Bagi Penulis
Untuk dapat menambah wawasan serta pengetahuan mengenai pengaruh pelatihan terhadap kinerja operator forklift pada PT. CKB.
b.   Bagi Lembaga STMT Trisakti
Sebagai informasi  dan  pengetahuan tambahan mengenai  pengaruh
pelatihan terhadap kinerja operator forklift pada PT. Cipta Krida Bahari, serta dapat dipergunakan dan bermanfaatsebagai data dokumentasi perpustakaan STMT Trisakti.
c.    Bagi Perusahaan
Diharapkan kiranya dapat menjadi bahan masukan serta bahanpertimbangan didalam setiap pengambilan keputusan dan langkah-langkahkebijakan, dalam mengevaluasi pengaruh pelatihan terhadap kinerja operator forklift pada PT.Cipta Krida Bahari dimasa yang akan datang sehingga perusahaan dapatmeraih keunggulan dibandingkan dengan para pesaingnya.

D.    Metodologi Penelitian
Di dalam pengumpulan data serta keterangan-keterangan yang diperlukan maka digunakan beberapa tehnik pengumpulan data. Hal ini dimaksudkan agar dapat diketahui tehnik yang dipergunakan dalam upaya memperoleh data. Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan metode-metode penelitian sebagai berikut :
1.    Metode Pengumpulan Data
a.  Jenis dan Sumber Data
Sumber data yang digunakan adalah data primer, yang diperoleh secara langsung dari responden berupa jawaban kuesioner dan data sekunder yang berasal dari data yang telah dikumpulkan pihak-pihak lain yang berkaitan dengan topik penelitian ini. Jenis data uang digunakan adalah data kualitatif, yang didapatkan yang kemudian data kualitatif tersebut dikuantitatifkan dengan menggunakan skala likert. Adapun skala likert adalah sebagai berikut:
Tabel I.1
Skala lima (Likert)

Pendapat
Skor
Sangat Setuju (SS)
5
Setuju (S)
4
Ragu-Ragu (RR)
3
Tidak Setuju (TS)
2
Sangat Tidak Setuju (STS)
1
Sumber Sugiyono (2008:135)
1)     Data Primer yaitu data yang diperoleh langsung dari sipeneliti langsung dari objek yang diteliti Soewanji (174:2012)
2)     Data Sekunder yaitu data yang diperoleh dari berbagai sumber bacaan yang dapat dipergunakan sebagai dasar penunjang dalam menganalisis masalah–masalah yang menjadi pembahasan dalam skripsi ini. Data Sekunder diperlukan dengan cara membaca berbagai macam buku yang berhubungan dengan skripsi ini atau merupakan suatu data pelengkap yang dicari di luar perusahaan dan dari catatan–catatan perusahaan.
b.  Populasi dan Sample
1)      Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012:61). Populasi merupakan jumlah keseluruhan dari objek yang diteiti, populasi dalam penelitian ini adalah seluruh operator forklift PT. Cipta Krida Bahari sebanyak 20 orang karyawan.
2)     Sample adalah bagian dari populasi atau sejumlah elemen yang mewakili populasi. Penarikan sampel dilakukan secara acak (random sampling). Adapun sampel yang diambil dari penelitian ini adalah sebanyak 20 responden dari unit service dan diberikan kuesioner mengenai pelatihan terhadap kinerja operator forklift.
2.     Teknik Pengumpulan Data
a.       Penelitian Lapangan (Field Research)
Metode pengumpulan data dan informasi dilakukan dengan mengadakan tinjauan langsung pada proses inbound dan outbond dalam gudang. Data ini merupakan data primer yang dipakai dalam menganalisis topik yang dipilih. Untuk dapat memperoleh data maka dilakukan kegiatan sebagai berikut:
1)      Pengamatan
Yaitu pengamatan langsung yang dilakukan terhadap perusahaan yang mnejadi objek penelitian.
2)      Survei
Yaitu data yang diperolah dari tempat penelitian dengan tujuan untuk memperoleh sejumlah informasi yang terkait dengan objek penelitian.
3)      Observasi
Yaitu pengamatan yang dilakukan secara langsung terhadap kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan operasional perusahaan.
4)      Wawancara
Yaitu   metode pengumpulan  data  dengan  cara  wawancara  langsung
dengan pihak-pihak yang terkait pada perusahaan tersebut, mengenai hal-hal yang berkaitan dengan penelitian ini.
b.      Penelitian Kepustakaan
Penelitian kepustakaan ini dimaksudkan untuk mencari, membaca,mencatat dan mengumpulkan bahan bacaan dari literatur yang terdapat diperpustakaan yang berhubungandengan topik yang dipilih, serta data-datadari sumber-sumber tertentu yang berkaitan dengan masalah yangditeliti.
c.       Angket/Kuesioner
Angket / kuesioner adalah instrument penelitian yang digunakan untuk pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada orang lain yang dijadikan responden untuk dijawabnya.
3.     Metode Analisis Data
Untuk menganalisis data menggunakan uji statistik korelasi dan regresi linier sederhana. Ridwan (2009:133 “Rumus dan Data Dalam Analisis Statistika),  Regresi Linier Sederhana salah satunya untuk meramalkan atau memprediksi variabel terikat (Y) apabila variabel bebas (X) diketahui. Regresi Linier Sederhana dapat di analisis karena didasari oleh hubungan fungsional atau hubungan sebab akibat (kausal) variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Karena ada perbedaan yang mendasar dari analisis korelasi  dan analisis regresi. Pada dasarnya analisis regresi dan analisis korelasi keduanya punya hubungan yang sangat kuat dan mempunyai keeratan. Setiap analisis regresi otomatis ada analisis korelasinya, sebaliknya analisis korelasi belum tentu diuji regresi atau diteruskan dengan analisis regresi, karena kedua variabelnya tidak mempunyai hubungan fungsional atau sebab akibat.
a.      Rumusan Regresi Linier Sederhana
Dalam hal ini variable independen/variable bebasnya adalah X (Pelatihan) dan variable dependent/variable terkait adalah Y ( kinerja operator ), dengan menggunakan persamaan sebagai berikut :
Y = a +bX

 
 




Dimana :
Y    =     Variabel terikat (kinerja operator)
X    =     Variabel bebas (pelatihan)
a      =     Nilai konstanta harga Y jika X = 0
b     =     Nilai arah sebagai penentu ramalan (prediksi) yanmenunjukkan
nilai peningkatan (+) atau nilai penurunan (-) variabel Y
n     =     Jumlah pasang observasi/pengukuran
b     =     ;    a =
1)      Koefisien Korelasi
Menurut Ridwan (2009:124) dan Sugijono(2009:255): Korelasi merupakan alat untuk mengetahui derajat hubungan antara variable bebas (X) dengan variable terikat (Y).
r =

 
Rumus yang digunakan Korelasi Pearson Product Moment ( r )



Dimana :
Korelasi PPM dilambangkan ( r )  dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari harga (-1 ≤ r ≤ +1), apabila :
r =  1, hubungan X dan Y adalah positif sempurna.
r = -1, hubungan X dan Y adalah negatif sempurna.
r =  0, tidak ada hubungan x dan y
Arti harga r dikonsultasikan dengan table Interpretasi Nilai r sebagai berikut:
Tabel I.2
Tabel Interpretasi Nilai r

Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,80 – 1,000
0,60 – 0,799
0,40 – 0,599
0,20 – 0,399
0,00 – 0,199
Sangat Kuat
Kuat
Cukup Kuat
Rendah
Sangat Rendah
Ridwan (2009:124); Sugijono (2009:257)
2)      Koefisien Diterminan atau Koefisien Penentu
KP = r2 x 100%
 
Menurut Ridwan (2009:125), untuk menyatakan besar kecilnya sumbangan variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) ditentukan dengan koefisien determinan/penentu


Dimana :
KP = Nilai Koefisien Diterminan/Penentu
r     = Nilai Koefisien Korelasi
b.     Uji Hipotesis
Uji hipotesis adalah prosedur yang memungkinkan keputusan dapat dibuat, yaitu menolak atau menerima hipotesis alternatif (Ha) yang dikemukakan pada bagian sebelum ini. Pengujian hipotesis (uji satu pihak/one tail test) dengan uji pihak kanan “ Uji pihak kanan digunakan apabila hipotesis nol (Ho) berbunyi “lebih kecil atau sama dengan (≤)” dan hipotesis alternatif (Ha) berbunyi “lebih besar (>)”. Kalimat lebih kecil atau sama dengan sinonim dengan kata “paling besar” menurut Sugiyono (2012 : 102). dilakukan dengan cara membandingkan nilai thitung dengan ttabel.
Perumusan Hipotesis menggunakan hipotesis awal dengan ρ (rho) yaitu :
Ho : ρ =0, artinya tidak ada hubungan antara variabel X dengan variabel Y.
Ha : ρ>0, artinya terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara variabel X dengan Variabel Y.
Untuk mencari nilai thitung  Menurut Sugiyono (2012 : 230), untuk menguji hipotesis tersebut digunakan rumus sebagai berikut:
Untuk mencari nilai ttabel digunakan tabel distribusi t pada :
α =  0,05; dk = n-2

Dimana :
 = thitung yang selanjutnya dikonsultasikan dengan t tabel
 = Koefisien Korelasi
 = Jumlah Sampel
Ketentuan :
Bila thitung > ttabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak, artinya terdapat hubungan variabel X dengan variabel Y.
Bila thitung < ttabel, maka Ha ditolak dan Ho diterima, artinya tidak terdapat hubungan variable X dengan variable Y.
Hal ini dapat digambarkan sebagai berikut :
Description: D:\Ocky\skripsi\rinci\kurva 12.jpeg
Daerah Penolakan Ho
penolakanHa
Ho

 




                       
0
 
 



Gambar I.2
One Tail Test – Uji Pihak Kanan           


E.    Hipotesis
Ho : ρ = 0
 
Ha : ρ > 0
 
Dalam penelitian ini penulis menggunakan hipotesis bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dan positif antara pelatihan operator forklift (X) terhadap kinerja (Y)

F.    Sistematika Penulisan
BAB I       PENDAHULUAN
Dalam bab ini dibahas latar belakang masalah, perumusan masalah,tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematikapenulisan.
BAB II      LANDASAN TEORI
Pada bab ini akan diuraikan tentang definisi dan teori-teori yang berhubungan dengan pokok bahasan skripsi.
BAB III    GAMBARAN UMUM PT. CIPTA KRIDA BAHARI
Bab ini berisi mengenai gambaran umum perusahan yaitu sejarah singkat perusahaan PT. Cipta Krida Bahari, struktur organisasi danmanajemen serta kegiatan perusahaan.
BAB IV    ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini berisi pembahasan mengenai Regresi Korelasi yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan terhadap kinerja operator forklift pada PT. Cipta Krida Bahari.
BAB V      PENUTUP
Dalam bab terakhir ini penulis mencoba memberikan beberapa kesimpulan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya serta memberikan saran dari hasil kesimpulan tersebut, sebagai bahan masukan bagi perusahaan dan pihak lain.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar