Kamis, 21 April 2016

IBNU MUFTY PRATAMA _ 224413064

BAB I
PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang Masalah

Indonesia sebagai negara kepulauan yang dikelilingi oleh lautan, memiliki empat pelabuhan utama, yakni PELINDO I berkedudukan di Belawan, PELINDO II di Tanjung Priok,  Pelindo III di Tanjung Perak dan PELINDO IV di Makasar.
Dengan meningkatnya perdagangan internasional melalui angkutan laut, serta berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi terhadap jumlah dan jenis barang muatan yang semakin meningkat maka sangat berpengaruh terhadap sarana alat angkutannya dan termasuk sarana pelayanan pelabuhan dan fasilitas penunjang untuk melayani kapal dan barang. Pelabuhan merupakan tempat yang terdiri dari daratan dan perairan dengan batas-batas tertentu, yang dimanfaatkan sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan perekonomian. Dengan semakin berkembangnya kegiatan perdagangan internasional melalui jalur laut, maka pengangkutan barang  melalui  jasa pelayaran semakin berkembang pesat.
Fungsi dari pelabuhan adalah sebagai tempat pertemuan dua moda (interface),juga sebagai mata rantai (link), dan pintu gerbang (gateway) serta industrial entity. Yang dimaksud fungsi Pelabuhan sebagai link atau mata rantai ialah segala kegiatan yang di lakukan memiliki pengaruh terhadap kegiatan lainnya, sehingga saling berkaitan satu dengan yang lainnya, sebagai contoh ruang lingkup sekala kecil adalah : semisal sebuah terminal harus memiliki fasilitas dermaga, alat bongkar-muat, gudang dan lapangan penumpukan, Bila salah satu fasilitas di lapangan mengalami kerusakan, misalnya pada alat bongkar muat, maka secara langsung akan mempengaruhi kegiatan di dermaga maupun di lapangan penumpukan dan gudang.
Gudang adalah tempat penyimpanan barang yang ada pada setiap perusahaan. Adapun barang yang ada di gudang PT. Pelabuhan Indonesia II meliputi alat alat anti karat dan karoseri, antara lain dump body, semi trailer, lowbed trailer, tronton, bak cargo, aluminium cargo box, stell cargo box, tangki air, tangki minyak, tangki vacum, hook rool, dan pemadam kebakaran.
Gudang sebagai bagian dari Logistik merupakan bagian kerja yang sangat menarik,  Lebih kepada behind the scene atau supporting department namun sangat vital dalam sebuah perusahaan yang memiliki Gudang. Gudang sendiri saat ini memiliki arti luas dan lebih dari sekedar tempat penyimpanan saja. Gudang itu sendiri tidak menambah nilai barang secara langsung, tidak ada perubahan citarasa, bentuk, kemasan, dan lain sebagainya. Intinya tidak ada kegiatan proses operasi pada barang, yang ada adalah aktifitas penyimpanan barang serta perpindahan barang dari satu tempat ke tempat lainnya di dalam area gudang.
Untuk menjalankan sistem pergudangan, ada beberapa metode standar yang biasa dilakukan manajemen. Biasanya metode yang menjadi pilihan, adalah hasil pertimbangan dengan berdasar sifat dan karakter dari persediaan atau barang dalam gudang. Metode yang cukup populer dan sering digunakan  dalam sistem pergudangan adalah metode Frist in – frist out sebagaimana yang akan di bahas oleh penulis tentang metode ini
Metode FIFO merupakan singkatan dari kata First In First Out atau dalam bahasan Indonesia berarti “Pertama masuk dan pertama keluar”. Istilah ini berkaitan dengan aliran barang dalam gudang. Barang yang pertama masuk akan keluar terlebih dahulu dari gudang.Sehingga secara sederhana kita gambarkan barang keluar akan sesuai dengan urutan ketika barang masuk. Metode FIFO adalah solusi terbaik ketika kita berhadapan dengan persediaan yang memiliki masa kadaluarsa. Barang yang diterima lebih dulu tentu memiliki tanggal kadaluarsa lebih awal dari barang yang diterima belakangan. Metode FIFO bisa memberikan kepastian akan kualitas produk yang tersimpan dalam gudang.
Untuk mengefektifkan metode FIFO ini, Kita perlu menata gudang secara metode FIFO. Artinya setiap barang yang masuk akan di listing pada daftar terbawah, terdata baik tanggal masuk, kuantitas dan tanggal kadaluarsanya. Kemudian barang disimpan dalam gudang pada urutan terbelakang. Setiap pengambilan barang secara otomatis barang simpanan di belakangnya akan maju dan menjadi waiting list pertama. Ketika barang waiting list pertama ini keluar dari gudang, maka kembali barang dibelakangnya maju, begitu seterusnya.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam dan mengemukakan dalam bentuk sebuah Skripsi dengan judul :
”PROSES GUDANG 007 PADA TERMINAL OPERASI I, PT. PELABUHAN INDONESIA II DENGAN MENGGUNAKAN METODE FIRST IN – FIRST OUT”.
1.2    Identifikasi Masalah
Masalah yang terjadi di dalam sistem informasi pergudangan pada PT. Pelabuhan Indonesia II adalah sebagai berikut :
a.    Pengolahan data belum terkomputerisasi
b.    Belum efektifnya dalam pembuatan laporan.
c.    Pencarian data dilakukan secara manual dengan cara memeriksa satu-persatu dokumen yang ada dan disimpan tidak tersusun berdasarkan kode tertentu,sehingga mempersulit pencarian data/dokumen.
d.   Kurangnya fasilitas komputer yang tersedia pada Divisi Gudang.


1.3    Batasan Masalah
Penulisan Tugas Akhir ini dilakukan terhadap cara mengatasi permasalahan akibat kurang optimalnya penumpukan muatan di Divisi Gudang, Terminal Operasi I, PT. Pelabuhan Indonesia II, Tanjung Priok, sehingga perlu dibatasi pada pokok masalah yang meliputi:
a.    Sistem dan Prosedur yang telah di tetapkan oleh Divisi Gudang, Terminal Operasi I, PT. Pelabuhan Indonesia II, Tanjung Priok
b.    Teknik pelaksanaan Divisi Gudang, Terminal Operasi I, PT. Pelabuhan Indonesia II, Tanjung Priok di Gudang Lini I.
c.    Teknik pelaksanaan kegiatan operasional gudang untuk menangani proses receiving dan delivery Divisi Gudang, Terminal Operasi I, PT. Pelabuhan Indonesia II, Tanjung Priok

1.4    Rumusan Masalah
Adapun beberapa masalah yang dapat dirumuskan berdasarkan uraian diatas adalah sebagai berikut :
a.     Bagaimanakah upaya untuk meminimalisasikan keterlambatan proses delivery di Divisi Gudang, Terminal Operasi I, PT. Pelabuhan Indonesia II
b.    Bagaimanakah kondisi lapangan bila terjadi keterlambatan proses delivery petikemas?
c.     Bagaimana metode First In – First Out dalam kelancaran proses receiving dan delivery di Divisi Gudang, Terminal Operasi I, PT. Pelabuhan Indonesia II

1.5    Tujuan Penulisan
Tujuan yang ingin dicapai dari penulisan ini adalah :
a.    Mengetahui pola operasi dan produktivitas Gudang Lini I
b.    Menemukan solusi mengoptimalkan Gudang Lini I

1.6  Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah :
a.     Bagi Penulis
Manfaat penulisan tugas akhir ini bagi penulis dapat dijadikan bahan guna memperluas dan memperdalam pengetahuan tentang masalah yang dihadapi serta sebagai suatu sarana dasar untuk mencoba menerapkan dan mengembangkan ilmu yang telah didapat di bangku perkuliahan.
b.    Bagi Lembaga Universitas Negeri Jakarta.
Untuk menambah perbendaharaan bahan bacaan di Universitas Negeri Jakarta (UNJ) serta dapat digunakan sebagai bahan informasi.
c.     Bagi Perusahaan Penyedia Jasa Gudang Lini I.
d.    Khususnya bagi PT. Pelabuhan Indonesia II, dapat meningkatkan kualitas perusahaan di mata para pelanggan sehingga menghasilkan kepuasan pelanggan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar