Senin, 18 April 2016

tugas metedologi penelitian





PENGARUH PENANGANAN BARANG DIVISI OPRASIONAL TERHADAP KERUSAKAN BARANG PADA PT. LEX INDONESIA
CABANG KALIBATA JAKARTA
2014



OLEH
BAGUS EKA SAPUTRA
NIM 224412043
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN TRANSPORTASI TRISAKTI
JAKARTA

2014
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Berkembangnya suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh perkembangan yang terjadi dalam dunia usaha secara umum. Salah satu usaha yang sedang mengalami perkembangan adalah dibidang jasa angkutan barang. Dengan banyaknya permintaan akan jasa pengiriman barang, maka para pelaku bisnis bidang jasa tersebut harus mempersiapkan diri dalam hal meningkatkan kinerja karyawan dan meningkatkan daya saing.
PT. Lex Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan barang yang melayani masyarakat dalam pengiriman paket dan dokumen secara door to door ke seluruh pelosok Indonesia. Produk jasa dari PT. Lex Indonesia antara lain adalah Indonesia Express, Indonesia Regular, City Courier, dan Papua One Day.
Dalam kegiatan pengiriman barang ini tidak lepas dari berbagai hambatan yang menimbulkan kerugian baik bagi pihak penyedia jasa, pengirim barang, maupun penerima barang. Kerugian yang timbul dapat berupa kerusakan kiriman barang meliputi barang yang pecah, atah, dan basah.
Dalam proses pengiriman barang PT. Lex Indonesia cabang Kalibata Jakarta melibatkan beberapa karyawan yang melakukan penerimaan barang dari customers, kemudian barang di packing atau re-packing. Packing barang harus diperlukan perlakuan khusus, karena barang-barang tersebut merupakan barang yang meimiliki resiko yang rentan akan kerusakan jika tidak ditangani dengan baik.
       Dengan sistem logistik yang efektif dan efisien, PT. Lex Indonesia cabang Kalibata dapat melakukan proses pelayanan yang baik terhadap konsumennya serta melakukan pendistribusian yang tepat sesuai waktu pengirimannya dalam hal ini tidak jarang terjadi kerusakan barang akibat kelalaian karyawan yang bekerja tidak sesuai dengan SOP (Standar Operating Procedure) yang berlaku dalam perusahaan.
        Gudang ialah suatu system logistic dari sebuah perusahaan yang berfungsi untuk menyimpan produk dan menyediakan informasi mengenai status serta kondisi materia/ produk yang disimpan digudang. Dalam menangani barang di gudang maupun dalam armada pengangkutan sering terjadi kesalahan akibat kurang disiplinnya karyawan dalam menangani barang sehingga banyak terjadi kerusakan barang di dalam gudang.
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk mengkaji atau menganalisis lebih lanjut dan mengemukakan dalam bentuk skripsi dengan judul : “PENGARUH PENANGANAN BARANG DIVISI OPRASIONAL TERHADAP KERUSAKAN BARANNG PADA PT. LEX INDONESIA CABANG KALIBATA JAKARTA 2014


B.     Perumusan Masalah
1.      Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang masalah   tersebut, maka teridentifikasi permasalahan sebagai berikut:
a.       Terjadinya kerusakan kiriman barang meliputi barang yang pecah, patah, dan basah.
b.      Kurang rapihnya packing dan re-packingbarang.
c.       Karyawan oprasional kurang bekerja sesuai sistem dan prosedur yang ada.
d.      Sering terjadi kerusakan karena buruknya proses penanganan barang di dalam gudang maupun dalam armada pengangkutan barang.
2.      Batasan Masalah
Karena keterbatasan penulis dalam berbagai hal yang berkaitan dengan waktu, tenaga, biaya, referensi dan kemampuan, maka tidak semua masalah yang telah diidentifikasi akan diteliti. Untuk itu penulis membatasi masalah hanya pada pengaruh penanganan barang divisi oprasional terhadap kerusakan barang pada PT. Lex Indonesia cabang Kalibata pada bulan Januari 2014 sampai dengan Mei 2014.




3.      Pokok Permasalahan
Berdasarkan pembatasan masalah maka pokok permasalahan yang akan di bahas dalam skripsi ini adalah sebagai berikut :
a.       Bagaimana penanganan barang divisi oprasional pada PT. Lex Indonesia cabang Kalibata Januari-Mei 2014 ?
b.      Bagaimana kerusakan barang di PT. Lex Indonesia cabang Kalibata Januari-Mei 2014 ?
c.       Bagaimana pengaruhpenanganan barang terhadap kerusakan barang pada PT. Lex Indonesia cabang Kalibata Januari-Mei 2014 ?
C.    Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.      Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai oleh penulis di dalam penulisan skripsi ini adalah:
a.       Untuk mengetahui dan menganalisis penanganan barang pada divisi oprasional pada PT. Lex Indonesia cabang Kalibata Jakarta
b.      Untuk mengetahui dan menganalisis kerusakan barang pada PT. Lex Indonesia cabang Kalibata Jakarta
c.       Untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana pengaruh penanganan barang terhadap kerusakan barang pada PT. Lex Indonesia cabang Kalibata Jakarta


2.      Manfaat Penulisan
a.      Bagi Penulis
Untuk mengetahui tentang pengaruh antara ketidakdisiplinan dan kelalaian karyawan terhadap kerusakan barang pada PT. Lex Indonesia cabang Kalibata. Selain itu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (SE) Strata Satu (S1) di Sekolah Tinggi Manajemen Transportasi Trisakti.
b.      Bagi Perusahaan (PT. Lex Indonesia Cabang Kalibata Jakarta)
Diharapkan dari hasil penelitian yang diperoleh dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan dasar pertimbangan untuk memperbaiki atau meningkatkan kedisiplinan pada karyawan dalam menangani barang dan dokumen
c.       Bagi Lembaga Pendidikan (STMT Trisakti)
Penelitian ini dapat dijadikan tambahan pengetahuan bagi rekan-rekan mahasiswa STMT Trisakti dan pihak-pihak yang akan melakukan penelitian mengenai pengaruh ketidakdisiplinankaryawan terhadap kerusakan barang di kemudian hari, serta sebagai data dokumentasi di perpustakaan STMT Trisakti.


D.    Metode Penelitian
1.      Jenis dan Sumber Data
a.       Jenis Data
Jenis data yang digunakan adalah data kualitatif, yaitu data yang didapat langsung dari responden mengenai pengaruh kinerja pada divisi operasional dan keterlambatan dalam pengiriman barang. Kemudian data tersebut di kuantitatifkan ke dalam skala likert, dimana pendapat dan bobotnya dapat dilihat dalam tabel berikut.
Tabel I.1
Skala Lima (Likert)
Pendapat
Skor
Sangat Setuju
5
Setuju
4
Ragu-Ragu
3
Tidak Setuju
2
Sangat Tidak Setuju
1
                                                Sumber : Riduwan (2012:27)





b.      Sumber data
1)      Data Primer yaitu data yang diperoleh langsung dari karyawan PT. Lex Indonesia Jakarta berupa jawaban pernyataan kuesioner mengenai Sumber Daya Manusia dan Pengiriman Barang.
2)      Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari berbagai sumber bacaan seperti buku, jurnal, dan laporan–laporan dari manajemen sumber daya manusia PT. Lex Indonesia Jakarta.
2.      Populasi dan Sampel
a.       Populasi
Populasi merupakan sekumpulan objek yang diteliti, dimana dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah seluruh karyawan divisi operasional PT. Lex Indonesia cabang Kalibata yang berjumlah 22 orang.
b.      Sampel
Bagian kecil dari anggota populasi yang diambil menurut prosedur tertentu sehingga dapat mewakili populasinya.Menurut Sugiyono (2014:68) Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Populasi di divisi orasional sebanyak 22 orang, karena populasi relatif kecil kurang dari 100 yaitu 22 orang, maka sampel yang di ambil adalah sample jenuh yaitu sebanyak 22 sample
n          =
Dimana:
n          = Jumlah Sampel
N         = Jumlah Populasi
d²         = Presisi (ditetapkan 10% dengan tingkat kepercayaan 95%).
3.      Metode Pengumpulan Data
a.       Riset Lapangan
1)      Kuesioner
Kuesioner adalah metode pengumpulan data yang menggunakan daftar pernyataan.Daftar pernyataan disebarkan kepada responden untuk dimintai keterangan mengenai masalah yang dibahas dalam penelitian ini yaitu tentang Kinerja Karyawan dan Keterlambatan Pengiriman Barang.
2)      Observasi
Observasi adalah metode pengumpulan data dengan melakukan pengamatan langsung terhadap gejala-gejala yang terjadi untuk memperoleh gambaran yang jelas dari keadaan yang sebenarnya.
3)      Riset Kepustakaan
Teknik pengumpulan data sekunder yang berhubungan dengan masalah yang diteliti melalui buku-buku literatur, penelitian yang pernah dilakukan baik oleh instansi pemerintahan maupun lembaga pendidikan serta media lainnya baik media cetak atau media visual.
4.      Metode Analisa Data
a.      Regresi Linier Sederhana
Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen dengan satu variabel dependen. Persamaan umum regresi linier sederhana adalah (Sugiyono, 2014 : 261) :
Y = a + bX
Selain itu, harga a dan b dapat dicari dengan rumus berikut (Sugiyono, 2014 : 262) :
                                   
Keterangan                                                                 
Y`  =  Nilai yang diprediksikan.
a    =   Konstanta
b    =   Koefisien regresi
X   =   Nilai variabel independen
N   =   Jumlah data
b.      Koefisien Korelasi
Teknik korelasi ini digunakan untuk mencari hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan dua variabel bila data kedua variabel berbentuk interval atau ratio, dan sumber data dari dua variabel atau lebih tersebut adalah sama. Rumus koefisien korelasi menurut Sugiyono (2014 : 228)

Keterangan:
r xy       = Koefisien Korelasi.
X   = Variabel Bebas
Y   = Variabel Terkait
n    = Jumlah Sampel
∑   = Jumlah Data
Menurut Sugiyono (2014 : 231) untuk mengetahui tingkat pengaruh penanganan barang personal effect (Variabel X) terhadap rusaknya barang kiriman (Variabel Y) digunakan kriteria sebagai berikut :
Tabel I.2
Interpretasi Koefisien Korelasi



Sumber  : (Sugiyono, 2014 : 231)
Koefisien korelasi merupakan tolak ukur untuk menilai kedekatan pengaruh antara variabel X dan variabel Y. Nilai koefisien korelasi ini paling sedikit -1 dan paling besar + 1, jika dibuat persaman dapat dinyatakan sebagai berikut:
            -1≤ r + ≤ 1
Artinya :
1)         Jika r = -1 atau mendekati -1, berarti terdapat pengaruh negatif yang sempurna atau sangat kuat antara variabel X dan variabel Y.
2)         Jika r = +1 atau mendekati +1, berarti terdapat pengaruh positif yang sempurna atau sangat kuat antara variable X dan variabel Y.
3)         Jika r = 0 atau mendekati 0, maka berarti tidak ada pengaruh atau pengaruh sangat lemah antara variabel X dan variable Y.
c.       Analisis Koefisien Penentu
Dalam analisis korelasi terdapat suatu angka yang disebut dengan Koefisien Determinasi, yang besarnya adalah kuadrad dari koefisien korelasi (r2). Koefisien ini disebut koefisien penentu, karena varians yang terjadi pada variabel dependen dapat dijelaskan melalui varians yang terjadi pada variabel independen. Rumus koefisien penentu menurut Sugiyono (2014 : 231) adalah sebagai berikut:
KP = (r)2 x 100%

Dimana : KP  = Nilai Koefisiensi Determinan/penentu
            (r)2= Koefisiensi Korelasi
d.      Uji Hipotesis
Uji ini dilakukan dengan cara membandingkan besaran nilai thitung terhadap ttabel. Perumusan Hipotesis menggunakan hipotesis awal dengan ρ (rho) yaitu :
Ho : ρ = 0, artinya tidak ada pengaruh antara variabel X dan variabel Y.
Ha : ρ ≠ 0, artinya terdapat pengaruh antara variabel X dan Variabel Y.
Untuk mencari nilai t hitung  Menurut Sugiyono (2014: 230), untuk menguji hipotesis tersebut digunakan rumus sebagai berikut:
                                                                       

Sedangkan untuk mencari nilai ttabel digunakan tabel distribusi t pada :
α = 5% (0,05); dk = n-2
Keterangan :
t = t hitung yang selanjutnya dikonsultasikan dengan t table
r = koefisien korelasi
n = jumlah sampel
Ketentuan :
Bila thitung > ttabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak, artinya terdapat pengaruh antara variabel X dengan variabel Y.
Bila thitung < ttabel, maka Ha ditolak dan Ho diterima, artinya tidak terdapat pengaruh antara variable X dengan variable Y.
Hal ini dapat digambarkan sebagai berikut :
 

Daerah
Penolakan Ha


Daerah penerimaan Ha
 

           
Gambar I.I
Uji Satu Arah

e.       Hipotesis
Dalam penelitian ini penulis menggunakan hipotesis bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dan positif antara penanganan barang personal effect yang kurang tepat (X) terhadap rusaknya barang kiriman (Y).
f.       Sistematika Penulisan
Dalam skripsi untuk memudahkan pemahaman, maka skripsi akan dibagi atas V (lima) bab yang terdiri beberapa sub bagian, adapun yang dibahas pada masing-masing bab dibuat secara sistematika yaitu sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini penulis membahas dan menjelaskan tentang latar belakang permasalahan, perumusan permasalahan, tujuan dan manfaat permasalahan, metodiologi penelitian serta sistematikan penulisan skripsi.
BAB II : LANDASAN TEORI
Dalam bab ini penulis menjelaskan teori – teori yang berkaitan dengan judulskripsi dan sesuai dengan permasalahan yang telah diidentifikasi. Teori–teoritersebut digunakan sebagai acuan dalam pembahasan skripsi.
BAB III : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Bab ini menjelaskan tentang gambaran dan sejarah singkat perusahaan, organisasi dan manajemen perusahaan, serta kegiatan perusahaan di PT. Lex Indonesia cabang Kalibata.
BAB IV: ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini penulis akan menganalisis serta membahasmengenai pengaruh kinerja karyawan pada divisi operasional terhadap keterlambaan dalam pengiriman barang oleh PT. Lex Indonesia cabang Kalibata.
BAB V :PENUTUP
Bab ini merupakan bab terakhir dalam penulisan skripsi, bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran mengenai pembahasan yang telah dibahas pada bab sebelumnya. Kesimpulan dapat diperoleh dari hasil pengolahan dan analisis data, serta saran merupakan masukan yang dapat dijadikan bahan pertimbangan  oleh perusahaan untuk meningkatakan kinerja perusahaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar