i
ANALISIS PENGARUH KINERJA LOGISTIK PEMASOK TERHADAP KINERJA
BISNIS
2
Dapat dikatakan bahwa
supply chain managemen
t merupakan suatu konsep yang
menyangkut pola
-
pola pendistribusian produk secara optimal. Pola baru ini menyangkut
aktivitas pendistribusian, j
a
dwal produksi, dan logistik. (C
andra, 2013).
E
sensi dari supply
chain management adalah sebagai senjata strategis untuk mengembangkan keunggulan
kompetitif yang berkelanjutan dengan mengurangi investasi tanpa me
ngorbankan kepuasan
pelanggan (M
ohan, 2003).
Dalam
supply chain management
dikenal sebuah kegiatan, yaitu logistik.
L
ogistik
meliputi kegiatan seperti pergudangan (
warehouse
), distribusi barang (
distribution
),
transportasi barang (
freight transportation
), dan pengelolaan pesanan (
sales order
process
ing
).
Berbagai perusahaan menerapkan supply chain management untuk
meningkatkan efisiensi pada proses logistik (van hoek, 2008).
Logistik dalam perkembangannya hingga kini sudah merupakan ilmu yang harus
dapat perhatian khusus mengingat sejarah pertumbuhan
ekonomi yang semakin kompleks
seperti produktivitas barang
-
barang yang dihasilkan pabrik atau perusahaan, bagaimana
penyalurannya dan penyimpanannya serta pengelolaan hasil produk secara menyeluruh
memerlukan p
enanganan khusus dan serius (C
andra, 2013).
D
istribusi logistik diibaratkan teridiri dari satu set fasilitas, yang masing
-
masing
terdiri dari satu pabrik produksi dengan sebuah gudang yang terhubung, dan satu set
pelanggan. Tujuan dari logistik adalah menyampaikan barang jadi dan bermacam
-
macam
mate
rial dalam jumlah yang tepat pada waktu yang dibutuhkan, dan dalam keadaan yang
dapat dipakai, ke lokasi di mana ia dibutuhkan, dan dengan total biaya yang terendah
(Bowersox, 2002). Kegunaan tersebut merupakan aspek penting dari operasi
p
erusahaan dan
jug
a pemerintah. Semua bentuk perilaku yang terorganisi
r membutuhkan sokongan logistik
(Bowersox,2002)
3
Sasaran penyelenggaraan logistik adalah mencapai level sokongan manufakturing
-
pemasaran yang telah ditentukan sebelumnya dengan total biaya serendah mungki
n.
Tanggung jawab utama manajer logistik adalah merencanakan dan mengelola suatu sistem
operasi yang mampu mencapai sasaran ini. Dalam tanggung jawab perencanaan dan
pengelolaan yang luas ini terdapat banyak masalah yang kompleks dan mendetil. Ciri
-
ciri
ut
ama logistik adalah integrasi berbagai dimensi dan tuntutan terhadap pemindahan
(movement) dan penyi
mpanan (storage) yang strategis (Bowersox,2002).
T
ingkat perekonomian indonesia semakin kompetitif sejalan dengan pertumbuhan
ekonomi yang dicapai Indonesia
. Terlihat dari tingkat pertumbuhan ekonomi
Indonesia yang
selalu positif sejak tahun 2011. Badan Pusat Statistik (BPS) men
catat pada tahun 2011
mencapai 6,5%, 2012 6,23%, dan 2013 mencapai 5,78 %
. P
ertumbuhan tersebut berpengaruh
pada semakin meningkatny
a dunia bisnis di Indonesia, termasuk pada Industri otomotif.
Terbukti dari jumlah kendaraan bermotor di Indonesia yang tinggi menurut
BPS. Berikut
adalah data jumlah dari kendaraan bermotor di Indonesia tahun 2011
-
2013 :
Tabel 1.1
Jumlah Kendaraan Bermot
or di Indonesia
Sumber : Badan Pusat Statistik
Dari data tersebut terlihat bahwa sepeda motor mendominasi jumlah kendaraan
bermotor di Indonesia.
4
Didasarkan hal tersebut maka persaingan industri otomotif tentuny
a dikatakan
semakin meningkat, k
hususnya
pada industri otomotif roda dua atau sepeda motor. Hal
tersebut membuat banyak perusahaan sepeda motor di Indonesia yang berlomba
-
lomba
mengambil pasar konsumen sepeda motor di Ind
onesia. Contohnya saja seperti
Honda,Yamaha, Suzuki, Kawasaki, B
ajaj, TVS,
dan banyak perusahaan lainnya. Dari
banyaknya perusahaan tersebut menurut data resmi PT.
Astra Honda Motor, tahun 2013
H
onda memil
iki market share mencapai 62%, yamaha 30%, suzuki 5
%, dan sisanya adalah
peru
sahaan
-
perusahaan lain seperti kymco, kawasaki,
p
iaggio, dan lain
-
lain. Untuk data
leng
kapnya dapat dilihat pada Tabel
dibawah ini :
Tabel 1.2
Pangsa Pasar Sepeda Motor di Indonesia
2010
2011
2012
2013
Honda
46 %
53 %
58 %
62 %
Yamaha
45 %
39 %
34 %
30 %
Suzuki
7 %
6 %
6 %
5 %
Lainnya
2%
2%
2%
3%
Sumber : PT. Astra Honda Motor (untuk data tahun 2010
–
2012)
Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia ( untuk data tahun 2013)
Untuk meningkatkan pangsa pasar ataupun mempertahankannya, seluruh produsen
sepeda motor di Indonesia
berusaha untuk
memaksi
mal
kan
pelayanan pasca jual. Ini terlihat
dari banyaknya bengkel resmi dan gerai resmi penjual suku cadang perusahaan sepeda motor
tersebut, tanpa terkecuali PT. Astra Honda Motor
(PT. AHM)
sebagai
pemegang
resmi merek
sepeda motor H
onda di Indonesia
.PT.AH
M
memiliki 1200 bengkel resmi
yang dikenal
dengan nama bengkel AHASS (Astra Honda Authorized
Service
Station
) dan 2.000 gerai
resmi penjual suku cadang asli Honda yang dikenal dengan nama AGP (Astra Genuine Parts)
5
dengan kode gerai H3. Tentunya dengan ban
yaknya gerai pelayanan pasca jual terebut, PT.
AHM ingin meningkatkan terus pangsa pasarnya di Indonesia
.
U
ntuk memaksimalkan pelayanan pasca jual tersebut akan sangat berhubungan
dengan kinerja manajemen logistik
,
khususnya pada lo
gistik pengantaran suku
cadang resmi
Honda.
PT. AHM mengantarkan produknya ke pelanggan menggunakan jaringan distribusi
logistik. Sebuah
jaringan distribusi terdiri atas
aliran produk dari produsen ke konsumen
melalui titik
-
titik pemindahan, pusat distribusi (gudang), dan penjua
l (bengkel AHASS).
Peranan jaringan distribusi dan manajemennya merupakan hal yang sangat penting bagi PT.
AHM untuk meningkatkan penjualan dan keuntungan.
Sistem dari AHASS sendiri adalah
bisnis kemitraan, dimana setiap AHASS dimiliki oleh individu masyar
akat yang diberikan
lisensi oleh PT. Astra Honda Motor untuk khusus melayani sepeda motor Honda dan hanya
menggunakan suku cadang resmi Honda.
Bowersox (2002) berpendapat bahwa
ada 5 (lima) komponen yang bergabung
untuk
membentuk sistem logistik
yaitu
,
st
ruktur lokasi fasilitas
, transportasi, persediaan,
komunikasi, dan penanganan dan penyimpanan.
Namun
d
ari data
pra
-
survey
yang
telah
dilakuka
n
untuk keperluan studi ini,
dari 3 bengkel AHASS yang ada di kota Semarang,
diketahui
adanya keterlambatan pengeri
man suku cadang resmi Honda. Dan faktor
penyebabnya termasuk kedalam 5 komponen pembentuk sistem logistik tersebut. Faktor
penyebab keterlambatan suku cadang dijelaskan
sebagai berikut :
Tabel 1.3
Data keterlambatan pengiriman suku cadang resmi Honda
Alam
at bengkel
Lama pengiriman suku
cadang
Penyebab
BRAHMA MOTOR
3
-
20
hari
-
kosongnya persediaan
pada pusat distribusi
-
transportasi
AHASS SAHABAT
3
-
30 hari
-
kosongnya persediaan
6
SEJATI
pada pusat distribusi
-
transportasi
-
lokasi
NAGA SAKTI
3
-
30 hari
ko
songnya persediaan
pada pusat distribusi
-
transportasi
-
lokasi
Sumber : Data Primer Hasil Wawancara
Dari data di
atas dapat dilihat terjadi permasalahan p
ada logistik suku cadang resmi
h
onda
yang tentunya akan berpengaruh pada kinerja bisnis di bengkel
-
bengkel AHASS. Dari
hasil wawancara kepada 3 kepala bengkel pada 3 bengkel di atas saat pra
-
survey
, dikatakan
bahwa keterlambatan pemasokan suku cadang mempengaruhi kosongnya persediaan suku
cadang di bengkel mereka.
Hal
ini berakibat pada kinerja bisnis
ny
a
. Suku cadang yang sering
mengalami keterlambatan didominasi oleh
slow moving parts
(produk yang lakunya lama)
,
walaupun tetap ada keterlambatan pengiriman pada
fast moving parts
(produk yang lakunya
cepat)
.
Kinerja bisnis adalah istilah yang mencakup a
spek ekonomi dan aspek operasional,
kinerja bisnis juga merupakan
payung
untuk semua konsep yang berpengaruh terhadap
keberhasilan suatu perusahaan dan kegiatannya
(Prakash
et al,
2015) .
Atas dasar
hal
tersebut
maka
dalam studi ini akan diteliti
“
pengaru
h kinerja logistik pemasok terhadap kinerja
bisnis (studi pada bengkel AHASS di Kota Semarang)“.
1.2 Perumusan Masalah
Di Se
marang terdapat 56 gerai AHASS d
a
n
hanya menjalin hubungan dengan satu
pemasok, yaitu PT
. AHM
.
.
Dengan begitu banyaknya bengkel AHA
SS yang ada dan hanya
didukung oleh satu pusat distribusi tentu terdapat banyak permasalahan yang akan terjadi
dalam menyuplai produk ke bengkel AHASS
. Dari beberapa k
asus yang dialami bengkel
AHASS, antara lain adalah
keterlambatan produk
suku cadang resm
i Honda sampai ke
bengkel tujuan dengan waktu tunggu yang lama. Hal tersebut
tentu berpengaruh
terhadap
7
kinerja bengkel dalam
memenuhi ke
butuhan pelanggan karena kosong
nya persediaan
suku
cadang di dalam bengkel AHASS
.
Kegiatan logis
tik dilakukan untuk men
dukung dan membantu perusahaan dalam
meminimalisir segala bentu
k
resiko dan masalah yang sedang terjadi atau yang akan dihadapi
oleh perusahaan.
Perusahaan juga harus menjadikan logistik sebagai teknologi tepat guna.
Untuk itu diperlukan penerapan
distribu
si
logistik terencana dan terorganisir dengan baik
agar kinerja bisnis pada bengkel AHASS semakin membaik
.
Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah
pengaruh
transportasi, lokasi pusat distribusi, dan ketersediaan produk pada kinerj
a bisnis di bengkel
AHASS.
1.3 Pertanyaan Masalah
1.
Apakah transportasi
berpengaruh
terhadap kinerja
bisnis
?
2.
Apakah lokasi
berpengaruh
terhadap kinerja
bisnis
?
3.
Apakah
ketersediaan produk
berpengaruh
terhadap
kinerja bisnis
?
1.4
Tujuan penelitian
Tujuan
penelitian ini adalah :
1.
Menganalisis
pengaruh
transportasi terhadap
kinerja
bisnis.
2.
Manganalisis pengaruh lokasi
terhadap
kinerja
bisnis.
3.
Menganalisis
pengaruh
ketersediaan produk terhadap
kinerja
bisnis.
1.5 Manfaat P
enelitian
8
Adapun kegunaan penelitia
n ini adalah :
1.
Diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi penulis dalam
melakukan penelitian terhadap suatu masalah.
2.
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan perusahaan
dalam mengidentifikasikan permasalahan yang
memerlukan tindakan korektif
sehingga dapat dilakukan pencegahan dan pemecahan terhadap masalah tersebut.
3.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi perkembangan
ilmu pengetahuan khususnya bidang operasional dan sebagai referensi bila
diadakan
penelitian lebih lanjut.
1.6
Sistematika Penulisan
Bab I Pendahuluan
Berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, dan
sistematika penulisan. Dalam bab ini dibahas tentang latar belakang permasalahan yang ada,
dan t
ujuan diadakannya penelitian.
Bab II Telaah Pustaka
Berisi dasar
-
dasar dan landasan teori yang berhubungan dengan penelitian serta hasil
penelitian terdahulu dengan topik permasalahan yang sama. Dalam bab ini dimuat kerangka
pemikiran yang menggambarkan po
la pikir dan sistematika pelaksanaan penelitian.
Bab III Metode Penelitian
Berisi penjelasan mengenai bagaimana penelitian ini akan dilaksanakan disertai penjelasan
mengenai variabel penelitian, penentuan sampel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan
d
ata, dan metode analisis data.
Bab IV Hasil dan Pembahasan
9
Berisi hasil analisis data yang dilakukan dan pembahasan tentang hasil analisis tersebut
.
Bab V Penutup
Berisi Kesimpulan tentang hasil analisis yang telah dilakukan beserta pembahasannya, dan
sara
n yang
dapat diberikan kepada pembaca.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar