BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Logistik difenisikan sebagai proses
pengelolaan yang strategis terhadap pemindahan dan penyimpanan barang, suku
cadang dan barang jadi dari para supplier diantara fasilitas-fasilitas
organisasi dan kepada para pelanggan.
Secara umum
dapat dikatakan bahwa logistik adalah aliran barang atau jasa mulai dari sumber
sampai tujuan. Pengertian logistik yang lebih rinci adalah proses perencanaan,
pelaksanaan, dan pengendalian aliran yang efisien dan efektif dari barang atau
jasa dan informasi terkait mulai dari titik asal sampai titik penggunaan untuk
memenuhi keperluan pelanggan. Kata kunci logistik adalah aliran dengan obyek
barang atau jasa dengan tujuan menyediakan barang dengan jumlah yang tepat,
waktu yang tepat, lokasi yang tepat, dan biaya yang tepat. Kegiatan utama
logistik adalah pengadaan, penyimpanan, persediaan, pengangkutan, pergudangan,
pengemasan, keamanan, dan penanganan barang dan jasa baik dalam bentuk bahan
baku, barang antara, dan barang jadi.
Berkembangnya suatu perusahaan sangat
dipengaruhi oleh perkembangan yang terjadi dalam dunia usaha, salah satunya
adalah yang sedang mengalami perkembangan adalah produksi makanan ringan. Dengan
banyaknya permintaan akan usaha makanan ringan, maka para pelaku bisnis di
bidang produksi harus mempersiapkan diri dalam hal meningkatkan kinerja
karyawan dam meningkatkan daya saing.
PT Arnott's
Indonesia Bekasi adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam industri
makanan seperti Good time, Tim tam, Nyam nyam, Stikko, Venezia dan Prestige.
Arnott’s Indonesia merupakan perusahaan biskuit terbesar didunia berdiri sejak
tahun 1865 dan hingga kini telah menguasai hampir 60% pangsa pasar dunia.
Berbekal pengalaman lebih dari 134 tahun, menjadikan PT Arnott’s Indonesia Bekasi
sebagai market leader dalam industri dan distribusi biskuit yang memiliki
kualitas dan bahan baku terbaik. PT Arnott’s Indonesia Bekasi memiliki gudang
penyimpanan produk-produk Arnott’s. Di antaranya gudang F.
Dalam kegiatan penyimpanan barang ini
tidak lepas dari berbagai hambatan yang menyebabkan hilangnya barang pada rak
di gudang. Hilangnya barang tersebut terjadi dikarenakan kesalahan dalam
penempatan barang pada alamat yang sudah ditetapkan.
Dalam proses penyimpanan barang PT. Arnott’s Indonesia Bekasi melibatkan
beberapa karyawan yang melakukan penerimaan barang dari produksi, kemudian
barang di input secara sistem melalui MLT untuk menentukan alamat barang pada
rak agar dapat di simpan di gudang.
Dengan sistem logistik yang efektif dan
efisien, PT Arnott’s Indonesia Bekasi dapat melakukan proses penyimpanan yang
baik dan rapih sesuai dengan kriteria gudang. Dalam hal ini tidak jarang
terjadi akurasi barang akibat kelalaian operator gudang yang kurang bekerja
sesuai dengan prosedur yang ada.
Gudang ialah suatu sistem logisik dari
sebuah perusahaan yang berfungsi untuk menyimpan produk dan menyediakan informasi
mengenai status serta kondisi material atau produk yang disimpan di gudang.
Dalam menangani barang di gudang sering terjadi kesalahan dalam pengalamatan
barang baik secara handling maupun sistem akibat hilangnya konsentrasi operator
gudang pada saat bekerja.
Bedasarkan uraian di atas, penulis
tertarik untuk mengkaji atau menganalisis lebih lanjut dan mengemukakan dalam
bentuk skripsi dengan judul : “PENGARUH
KINERJA OPERATOR GUDANG F TERHADAP PENANGANAN BARANG PADA PT. ARNOTT’S
INDONESIA BEKASI 2015”.
B.
Perumusan
Masalah
1.
Identifikasi
Masalah
Bedasarkan
uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang masalah tersebut, maka Penulis mengidentifikasi permasalahan sebagai
berikut:
a. Terjadinya
kesalahan dalam meletakan produk pada alamat yang sudah di tetapkan.
b. Terjadinya
kesalahan dalam melakukan input MLT.
c. Operator
gudang kurang bekerja sesuai sistem dan prosedur yang ada.
d. Hilangnya
konsentrasi operator gudang.
2.
Batasan
Masalah
Bedasarkan
identifikasi masalah yang telah diuraikan diatas, agar tidak meluasnya
permasalahan yang akan di bahas, maka penulis hanya membatasi masalah dalam
ruang lingkup yang berkaitan dengan pengaruh kinerja terhadap penanganan barang
pada PT. Arnott’s Indonesia pada bulan Februari - Mei tahun 2015.
3.
Pokok
Permasalahan
Bedasarkan
pembatasan masalah maka pokok permasalahan yang akan di bahas dalam skripsi ini
adalah sebagai berikut :
a. Bagaimana
kinerja pegawai di gudang F pada PT.
Arnott’s Indonesia Bekasi selama periode Februari - Mei 2015 ?
b. Bagaimana
penanganan barang operator gudang F PT. Arnott’s Indonesia Bekasi selama periode Februari - Mei 2015 ?
c. Apakah
kinerja berpengaruh terhadap penanganan barang pada PT. Arnott’s Indonesia
Bekasi selama periode Februari - Mei 2015?
C.
Tujuan
dan Manfaat Penelitian
1.
Tujuan
Penelitian
Tujuan yang akan dicapai oleh penulis di
dalam penulisan skripsi ini adalah :
a. Untuk
mengetahui kinerja pada PT. Arnott’s Indonesia Bekasi periode Februari – Mei
2015.
b. Untuk
mengetahui penanganan barang pada
operator gudang F pada PT.Arnott’s
Indonesia Bekasi periode Februari – Mei 2015.
c. Untuk
mengetahui pengaruh kinerja terhadap penanganan barang oleh operator gudang F pada
PT. Arnott’s Indonesia Bekasi periode Februari – Mei 2015.
2.
Manfaat
Penulisan
a.
Bagi
Penulis
Penulisan ini
bermanfaat untuk menambah wawasan dan pengetahuan yang lebih luas khususnya
mengenai masalah yang diteliti yaitu pengaruh kinerja pada divisi gudang
terhadap operator.
b.
Bagi
Perusahaan
Diharapkan dari hasil
penelitian yang diperoleh dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan dasar
pertimbangan untuk memperbaiki atau meningkatkan kinerja dan ketelitian pada
karyawan PT Arnott’s Indonesia Bekasi.
c.
Bagi
Lembaga Pendidikan (STMT Trisakti)
Penelitian ini dapat
dijadikan tambahan pengetahuan bagi rekan-rekan mahasiswa STMT Trisakti dan
pihak-pihak yang akan melakukan penelitian mengenai pengaruh kinerja divisi Gudang
terhadap penanganan barang di kemudian hari, serta sebagai data dokumentasi di
perpustakaan STMT Trisakti.
D.
Metode
Penelitian
1.
Jenis
dan Sumber Data
a. Jenis
Data
Jenis
data yang digunakan adalah data kualitatif, yaitu data yang didapat langsung
berupa jawaban responden pada angket yang diberikan adalah skor / bobot pada
setiap jawaban responden. Kemudian data tersebut di kuantitatifkan ke dalam
skala likert, dimana pendapat dan bobotnya dapat dilihat dalam tabel berikut.
Tabel
I.1
Skala
Lima (Likert)
Pendapat
|
Skor
|
Sangat Setuju
|
5
|
Setuju
|
4
|
Ragu-Ragu
|
3
|
Tidak Setuju
|
2
|
Sangat Tidak Setuju
|
1
|
Sumber : Riduwan (2012:27)
b. Sumber
data
1) Data
Primer yaitu data yang diperoleh langsung dari karyawan PT. Arnott’s Indonesia
Bekasi berupa jawaban pernyataan
kuesioner .
2) Data
sekunder yaitu data yang diperoleh dari berbagai sumber bacaan seperti buku,
jurnal, dan laporan–laporan yang berkaitan dengan penelitian.
2.
Populasi
dan Sampel
a. Populasi
Populasi
merupakan sekumpulan objek yang diteliti, dimana dalam penelitian ini yang
menjadi objek penelitian adalah seluruh karyawan divisi gudang PT. Arnott’s
Indonesia Bekasi yang berjumlah 44
orang.
b. Sampel
Bagian
kecil dari anggota populasi yang diambil menurut prosedur tertentu sehingga
dapat mewakili populasinya. Menurut Sugiyono (2014:68) Sampling jenuh adalah
teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.
Populasi di divisi operator sebanyak 44 orang, karena populasi relatif kecil
kurang dari 100 yaitu 44 orang, maka sampel yang di ambil adalah sample jenuh
yaitu sebanyak 44 sampel.
n =
Dimana:
n =
Jumlah Sampel
N =
Jumlah Populasi
d² =
Presisi (ditetapkan 10% dengan tingkat kepercayaan 95%).
3.
Metode
Pengumpulan Data
a. Riset
Lapangan
1) Survei
Survei adalah Metode
pengumpulan data dengan mengambil sebagian objek populasi tetapi dapat
mencerminkan populasi dengan memperhatikan keseimbangan antara jumlah variabel,
akurasi, tenaga, waktu dan biaya.
2) Observasi
Observasi adalah metode
pengumpulan data dengan melakukan pengamatan langsung terhadap gejala-gejala
yang terjadi untuk memperoleh gambaran yang jelas dari keadaan yang sebenarnya.
3) Kuesioner
Kuesioner
adalah metode pengumpulan data yang menggunakan daftar pernyataan. Daftar
pernyataan disebarkan kepada responden untuk dimintai keterangan mengenai
masalah yang dibahas dalam penelitian ini yaitu tentang Penanganan Barang dan
Kinerja Operator.
4) Wawancara
pengertian wawancara
adalah tanya jawab dengan seseorang yang diperlukan untuk dimintai keterangan
atau pendapatnya mengenai suatu hal. Atau dengan kata lain dapat juga dikatakan
bahwa wawancara adalah tanya jawab antara pewawancara dengan yang diwawancarai
untuk meminta keterangan atau pendapat tentang suatu hal.
b. Riset
Kepustakaan
Teknik
pengumpulan data sekunder yang berhubungan dengan masalah yang diteliti melalui
buku-buku literatur, penelitian yang pernah dilakukan baik oleh instansi
pemerintahan maupun lembaga pendidikan serta media lainnya baik media cetak
atau media visual.
4.
Metode
Analisa Data
a.
Regresi
Linier Sederhana
Menurut
Sugiyono (2014:261-262) regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional
ataupun kausal satu variabel independen dengan satu variabel dependen.
Persamaan umum regresi linier sederhana adalah:
Y = a + bX
Selain
itu, harga a dan b dapat dicari dengan rumus berikut :
Keterangan
Y`
= Nilai yang diprediksikan.
a
= Konstanta
b
= Koefisien regresi
X
= Nilai variabel independen
N
= Jumlah data
b.
Koefisien
Korelasi
Teknik
korelasi ini digunakan untuk mencari hubungan dan membuktikan hipotesis
hubungan dua variabel bila data kedua variabel berbentuk interval atau ratio,
dan sumber data dari dua variabel atau lebih tersebut adalah sama. Rumus
koefisien korelasi menurut Sugiyono (2014 : 228)
Keterangan:
r xy = Koefisien Korelasi.
X =
Variabel Bebas
Y =
Variabel Terkait
n =
Jumlah Sampel
∑ =
Jumlah Data
Menurut
Sugiyono (2014 : 231) untuk mengetahui tingkat pengaruh Kinerja (Variabel X) terhadap
Penanganan Barang (Variabel Y) digunakan kriteria sebagai berikut :
Tabel
I.2
Interpretasi
Koefisien Korelasi
Sumber : (Sugiyono, 2014 : 231)
Koefisien
korelasi merupakan tolak ukur untuk menilai kedekatan pengaruh antara variabel
X dan variabel Y. Nilai koefisien korelasi ini paling sedikit -1 dan paling
besar + 1, jika dibuat persaman dapat dinyatakan sebagai berikut:
-1≤ r + ≤ 1
Artinya :
1) Jika r = -1 atau mendekati -1, berarti
terdapat pengaruh negatif yang sempurna atau sangat kuat antara variabel X dan
variabel Y.
2) Jika r = +1 atau mendekati +1, berarti
terdapat pengaruh positif yang sempurna atau sangat kuat antara variable X dan
variabel Y.
3) Jika r = 0 atau mendekati 0, maka
berarti tidak ada pengaruh atau pengaruh sangat lemah antara variabel X dan variable
Y.
c.
Analisis
Koefisien Penentu
Dalam
analisis korelasi terdapat suatu angka yang disebut dengan Koefisien
Determinasi, yang besarnya adalah kuadrad dari koefisien korelasi (r2).
Koefisien ini disebut koefisien penentu, karena varians yang terjadi pada
variabel dependen dapat dijelaskan melalui varians yang terjadi pada variabel
independen. Rumus koefisien penentu menurut Sugiyono (2014 : 231) adalah
sebagai berikut:
KP = (r)2 x 100%
Dimana : KP = Nilai Koefisiensi Determinan/penentu
(r)2= Koefisiensi
Korelasi
d.
Uji
Hipotesis
Uji
ini dilakukan dengan cara membandingkan besaran nilai thitung
terhadap ttabel. Perumusan Hipotesis menggunakan hipotesis awal
dengan ρ (rho) yaitu :
Ho
: ρ = 0, artinya tidak ada pengaruh antara variabel X dan variabel Y.
Ha
: ρ ≠ 0, artinya terdapat pengaruh antara variabel X dan Variabel Y.
Untuk
mencari nilai t hitung
Menurut Sugiyono (2014: 230), untuk menguji hipotesis tersebut digunakan
rumus sebagai berikut:
Sedangkan untuk mencari nilai ttabel
digunakan tabel distribusi t pada :
α = 5% (0,05); dk = n-2
Keterangan :
t = t hitung yang selanjutnya
dikonsultasikan dengan t table
r = koefisien korelasi
n = jumlah sampel
Ketentuan
:
Bila
thitung > ttabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak,
artinya terdapat pengaruh antara variabel X dengan variabel Y.
Bila
thitung < ttabel, maka Ha ditolak dan Ho diterima,
artinya tidak terdapat pengaruh antara variable X dengan variable Y.
Hal ini dapat
digambarkan sebagai berikut :
Daerah
penerimaan Ha
|
Daerah
penolakan Ha
penolakanHa
Ho
|
Gambar
I.1
One Tail Test – Uji Pihak Kanan
E.
Hipotesis
Dalam
penelitian ini penulis menggunakan hipotesis bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan dan positif antara kinerja (X) terhadap penanganan barang (Y).
F.
Sistematika
Penulisan
Dalam
skripsi untuk memudahkan pemahaman, maka skripsi akan dibagi atas V (lima) bab
yang terdiri beberapa sub bagian, adapun yang dibahas pada masing-masing bab
dibuat secara sistematika yaitu sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Pada
bab ini penulis membahas dan menjelaskan tentang latar belakang permasalahan,
perumusan permasalahan, tujuan dan manfaat permasalahan, metodiologi penelitian
serta sistematikan penulisan skripsi.
BAB II : LANDASAN TEORI
Dalam
bab ini penulis menjelaskan teori – teori yang berkaitan dengan judul skripsi
dan sesuai dengan permasalahan yang telah di identifikasi. Teori–teori tersebut
digunakan sebagai acuan dalam pembahasan skripsi.
BAB III : GAMBARAN UMUM
PERUSAHAAN
Bab
ini menjelaskan tentang gambaran dan sejarah singkat perusahaan, organisasi dan
manajemen perusahaan, serta kegiatan perusahaan di PT. Arnott’s Indonesia
Bekasi.
BAB IV : ANALISIS DAN
PEMBAHASAN
Dalam bab ini penulis akan
menganalisis serta membahas mengenai pengaruh kinerja pada operator gudang F
terhadap penanganan barang oleh PT. Arnott’s Indonesia Bekasi.
BAB V : PENUTUP
Bab
ini merupakan bab terakhir dalam penulisan skripsi, bab ini berisi tentang
kesimpulan dan saran mengenai pembahasan yang telah dibahas pada bab
sebelumnya. Kesimpulan dapat diperoleh dari hasil pengolahan dan analisis data,
serta saran merupakan masukan yang dapat dijadikan bahan pertimbangan oleh
perusahaan untuk meningkatakan kinerja perusahaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar