Kamis, 21 April 2016

DANIEL CHESARIO _ 224413129

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

            Seiring dengan perkembangan kemajuan teknologi yang semakin pesat, sistem pengangkutan barang dengan menggunakan petikemas sangat diminati oleh para pengguna jasa angkutan laut. Sarana tersebut dinilai dapat menjamin keutuhan dan keselamatan barang, serta dapat memenuhi ketepatan waktu pengiriman barang. Sistem pengangkutan dengan menggunakan petikemas berkembang dengan pesat di seluruh dunia termasuk Indonesia. Untuk mewujudkan efisiensi dan efektifitas dalam penggunaannya, maka sistem pengangkutan dengan menggunakan petikemas ini harus didukung oleh suatu sub lainnya, salah satunya adalah terminal petikemas.

            Terminal petikemas merupakan suatu fasilitas yang disediakan oleh perusahaan yang bergerak di bidang jasa bongkar muat barang yang menggunakan  petikemas. Fungsi utama dari sebuah terminal petikemas adalah melaksanakan kegiatan bongkar muat barang secepat dan seefisien mungkin. Sudah menjadi tanggung jawab dan kewajiban pihak terminal petikemas untuk memberikan pelayanan terhadap kapal dan barang dengan cepat dan efisien, sehingga dapat memberikan kepuasan kepada para pengguna jasanya. Berdasarkan hal tersebut, maka terminal petikemas harus mampu mengelola seluruh sumber daya yang dimilikinya dengan sedemikian rupa untuk menghasilkan kinerja yang optimal.

            Perkembangan sistem pengangkutan barang dengan menggunakan petikemas di Indonesia ditandai dengan dibangunnya Unit Terminal Petikemas (UTPK) di Pelabuhan Tanjung Priok pada tahun 1974 yang selesai pada tahun 1978, dan mulai beroperasi secara penuh pada tahun 1981. Pelabuhan Tanjung Priok yang berfungsi sebagai pintu gerbang arus barang dari dan ke luar negeri sekarang telah memiliki beberapa terminal petikemas, salah satu diantaranya adalah PT. Mustika Alam Lestari.

            PT. Mustika Alam Lestari merupakan salah satu terminal petikemas yang tergolong modern, untuk ini sangat diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia, sehingga terminal petikemas ini menarik untuk diteliti, terutama mengenai kecukupan lapangan petikemas (Container Yard) yang merupakan unsur penting dalam menentukan pendapatan sebuah terminal petikemas. Kinerja operasional sebuah terminal petikemas biasanya diukur dari kinerja bongkar muat dari dan ke kapal. Dalam menunjang kegiatan bongkar muat dibutuhkan fasilitas lapangan penumpukan  yang memadai yang berfungsi sebagai lokasi penumpukan sementara dari dan  ke kapal dalam kaitannya dengan kegiatan bongkar muat. Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengamati Truck Turn Round Time. Truck Turn Round Time Delivery yang ditetapkan oleh PT. Mustika Alam Lestari adalah waktu yang maksimal dari truk memasuki gate in perusahaan, kemudian mengambil petikemas dilapangan penumpukan hingga keluar kembali melalui gate out perusahaan. Sasaran mutu yaitu 60 menit.

            Dalam hal ini penulis mengangkat topik mengenai sering tidak terpenuhinya sasaran mutu Turn Round Time PT. Mustika Alam Lestari. Adapun kondisi faktual yang terjadi di PT. Mustika Alam Lestari mengenai Truck Turn Round Time dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 rata-rata menitnya mencapai 60 menit lebih.

            Dalam mempersiapkan penulisan ini, penulis telah melaksanakan prakrek kerja lapangan telah mendorong penulis untuk menganalisa kegiatan Turn Round Time dan penulis mengambil judul “FAKTOR PENYEBAB TIDAK TERCAPAINYA SASARAN MUTU (TURN ROUND TIME) KEGIATAN DELIVERY PADA PT. MUSTIKA ALAM LESTARI”


1.2. Tujuan Penulisan
            Adapun tujuan dari penulisan Tugas Akhir adalah mengidentifikasi faktor yang menjadi penyebab Truck Trun Round Time Delivery tidak memenuhi sasaran mutu yang ditetapkan.

1.3. Batasan Masalah

       Mengingat keterbatasan kemampuan yang penulis miliki, maka penulis membatasi permasalahan tugas akhir ini hanya pada truck turn round time pada kegiatan delivery.

1.4. Perumusan Masalah
      
       Berdasarkan uraian dan pembatasan masalah di atas, maka penulis mencoba untuk merumuskan masalah yang dapat dijadikan tolak ukur dalam penulisan tugas akhir ini yaitu :
1.      Faktor-faktor apa sajakah yang menjadi penyebab Truck Turn Round Time pada kegiatan delivery sering tidak memenuhi sasaran mutu yang ditetapkan?
2.      Dampak apa sajakah yang terjadi akibat truk turn round time tidak memenuhi sasaran mutu?
3.      Solusi apakah yang dapat direkomendasikan untuk mengatasi truck turn round time yang tidak memenuhi sasaran mutu yang ditetapkan?

1.5. Metode Penulisan
      
       Metode penulisan dalam penyelesaian tugas akhir ini adalah metode observasi lapangan. Penulis secara langsung melakukan pengamatan dan peninjauan ke PT. MAL, serta mencatat dan mengumpulkan data konkret yang berhubungan dengan Truck Turn Round Time. Adapun teknik pengumpulan data yang penulis gunakan yaitu wawancara. Wawancara merupakan teknik pengumpulan data melalui tanya jawab langsung kepada Operator Gate, Supervisi dan Planner.

1.6. Manfaat Penulisan
      
Manfaat yang ingin diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.      Bagi PT. Mustika Alam Lestari, hasil penelitian ini dapat menjadi dasar untuk meningkatkan kualitas pelayanan.
2.      Bagi penulis sendiri, penelitian dan penulisan tugas akhir ini diharapkan dapat dijadikan sumber guna memperluas dan memperdalam ilmu pengetahuan dan wawasan.
3.      Manfaat lainnya bagi penulis adalah sebagai sarana untuk menerapkan ilmu yang diperoleh selama perkuliahan.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar