BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah
Seiring dengan perkembangan kemajuan
teknologi yang semakin pesat, sistem pengangkutan barang dengan menggunakan
petikemas sangat diminati oleh para pengguna jasa angkutan laut. Sarana
tersebut dinilai dapat menjamin keutuhan dan keselamatan barang, serta dapat
memenuhi ketepatan waktu pengiriman barang. Sistem pengangkutan dengan
menggunakan petikemas berkembang dengan pesat di seluruh dunia termasuk
Indonesia. Untuk mewujudkan efisiensi dan efektifitas dalam penggunaannya, maka
sistem pengangkutan dengan menggunakan petikemas ini harus didukung oleh suatu
sub lainnya, salah satunya adalah terminal petikemas.
Terminal petikemas merupakan suatu
fasilitas yang disediakan oleh perusahaan yang bergerak di bidang jasa bongkar
muat barang yang menggunakan petikemas.
Fungsi utama dari sebuah terminal petikemas adalah melaksanakan kegiatan
bongkar muat barang secepat dan seefisien mungkin. Sudah menjadi tanggung jawab
dan kewajiban pihak terminal petikemas untuk memberikan pelayanan terhadap
kapal dan barang dengan cepat dan efisien, sehingga dapat memberikan kepuasan
kepada para pengguna jasanya. Berdasarkan hal tersebut, maka terminal petikemas
harus mampu mengelola seluruh sumber daya yang dimilikinya dengan sedemikian
rupa untuk menghasilkan kinerja yang optimal.
Perkembangan sistem pengangkutan
barang dengan menggunakan petikemas di Indonesia ditandai dengan dibangunnya
Unit Terminal Petikemas (UTPK) di Pelabuhan Tanjung Priok pada tahun 1974 yang
selesai pada tahun 1978, dan mulai beroperasi secara penuh pada tahun 1981.
Pelabuhan Tanjung Priok yang berfungsi sebagai pintu gerbang arus barang dari
dan ke luar negeri sekarang telah memiliki beberapa terminal petikemas, salah
satu diantaranya adalah PT. Mustika Alam Lestari.
PT. Mustika Alam Lestari merupakan
salah satu terminal petikemas yang tergolong modern, untuk ini sangat
diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia, sehingga terminal
petikemas ini menarik untuk diteliti, terutama mengenai kecukupan lapangan
petikemas (Container Yard) yang
merupakan unsur penting dalam menentukan pendapatan sebuah terminal petikemas.
Kinerja operasional sebuah terminal petikemas biasanya diukur dari kinerja
bongkar muat dari dan ke kapal. Dalam menunjang kegiatan bongkar muat
dibutuhkan fasilitas lapangan penumpukan
yang memadai yang berfungsi sebagai lokasi penumpukan sementara dari
dan ke kapal dalam kaitannya dengan
kegiatan bongkar muat. Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengamati Truck
Turn Round Time. Truck Turn Round Time Delivery yang ditetapkan oleh PT.
Mustika Alam Lestari adalah waktu yang maksimal dari truk memasuki gate in perusahaan, kemudian mengambil
petikemas dilapangan penumpukan hingga keluar kembali melalui gate out perusahaan. Sasaran mutu yaitu
60 menit.
Dalam hal ini penulis mengangkat
topik mengenai sering tidak terpenuhinya sasaran mutu Turn Round Time PT.
Mustika Alam Lestari. Adapun kondisi faktual yang terjadi di PT. Mustika Alam
Lestari mengenai Truck Turn Round Time dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2014
rata-rata menitnya mencapai 60 menit lebih.
Dalam
mempersiapkan penulisan ini, penulis telah melaksanakan prakrek kerja lapangan
telah mendorong penulis untuk menganalisa kegiatan Turn Round Time dan penulis
mengambil judul “FAKTOR PENYEBAB TIDAK
TERCAPAINYA SASARAN MUTU (TURN ROUND TIME) KEGIATAN DELIVERY PADA PT. MUSTIKA
ALAM LESTARI”
1.2.
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan
dari penulisan Tugas Akhir adalah mengidentifikasi faktor yang menjadi penyebab
Truck Trun Round Time Delivery tidak memenuhi sasaran mutu yang ditetapkan.
1.3.
Batasan Masalah
Mengingat keterbatasan
kemampuan yang penulis miliki, maka penulis membatasi permasalahan tugas akhir
ini hanya pada truck turn round time pada kegiatan delivery.
1.4.
Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian dan
pembatasan masalah di atas, maka penulis mencoba untuk merumuskan masalah yang
dapat dijadikan tolak ukur dalam penulisan tugas akhir ini yaitu :
1.
Faktor-faktor apa sajakah yang menjadi
penyebab Truck Turn Round Time pada kegiatan delivery sering tidak memenuhi
sasaran mutu yang ditetapkan?
2.
Dampak apa sajakah yang terjadi akibat
truk turn round time tidak memenuhi sasaran mutu?
3.
Solusi apakah yang dapat
direkomendasikan untuk mengatasi truck turn round time yang tidak memenuhi
sasaran mutu yang ditetapkan?
1.5.
Metode Penulisan
Metode penulisan dalam
penyelesaian tugas akhir ini adalah metode observasi lapangan. Penulis secara
langsung melakukan pengamatan dan peninjauan ke PT. MAL, serta mencatat dan
mengumpulkan data konkret yang berhubungan dengan Truck Turn Round Time. Adapun
teknik pengumpulan data yang penulis gunakan yaitu wawancara. Wawancara
merupakan teknik pengumpulan data melalui tanya jawab langsung kepada Operator
Gate, Supervisi dan Planner.
1.6.
Manfaat Penulisan
Manfaat yang ingin diperoleh dari
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.
Bagi PT. Mustika Alam Lestari, hasil
penelitian ini dapat menjadi dasar untuk meningkatkan kualitas pelayanan.
2.
Bagi penulis sendiri, penelitian dan
penulisan tugas akhir ini diharapkan dapat dijadikan sumber guna memperluas dan
memperdalam ilmu pengetahuan dan wawasan.
3.
Manfaat lainnya bagi penulis adalah
sebagai sarana untuk menerapkan ilmu yang diperoleh selama perkuliahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar