BAB
I
A. Latar
Belakang Masalah
Perkembangan teknologi dunia saat ini
sangat pesat, berbagai sektor harus mampu berkembang guna mencapai tujuan
mereka. Khususnya dalam sektor jasa, dimana dituntut untuk terus berkembang
seiring berkembangnya zaman.
Melalui pengamatan terhadap perusahaan
yang telah banyak bergerak dibidang jasa telah banyak yang berhasil dalam usaha
tersebut, ini karena sudah mengandalkan sistem komputerisasi dan sumber yang
memadai. Yang terjadi
terhadap permasalahan disini adalah tentang pengoperasian dalam penggunaan
sistem tersebut.
Seperti diketahui jasa angkutan udara
komersil selain menjual seat kepada
penumpang juga menjual space untuk cargo. Pelayanan terhadap jasa cargo selain dilakukan oleh airlines juga melibatkan beberapa pihak
seperti freight forwarder, warehouse operator, ground handling company dan lain-lain.
Airlines sendiri secara umum melayani
keseluruhan pelayanan tadi dengan dibantu oleh instansi-instansi terkait.
Seluruh kebijakan yang berkaitan dengan jasa cargo udara dikeluarkan oleh
airlines dan pada teknis pelaksanaan dilapangan dapat diwakili oleh ground
handling company yang bertugas sebagai perpanjangan tangan dari pihak airlines
dalam melayani jasa angkutan cargo.
PT. Unex Inti Indonesia adalah salah
satu perusahaan yang bergerak dibidang usaha penunjang kegiatan perusahaan yang
bergerak dalam pelayanan cargo, dalam hal ini PT. Unex Inti Indonesia
beroperasional dalam pengiriman barang baik internasional dan domestik.
Namun dalam pelayanan cargo tersebut,
tidak semua berjalan sebagaimana mestinya terdapat beberapa kesalahan-kesalahan
/ irregularities yang umum terjadi pada setiap perusahaan cargo seperti damage
cargo (kargo rusak), delay cargo (kargo terlambat), missing cargo (kargo hilang) yang pada satu
sisi mempengaruhi kualitas pelayanan yang diberikan oleh PT. Unex Inti
Indonesia. Pada sisi lain, akan berdampak pada menurunnya tingkat kepercayaan (negative image) dari pelanggan.
Kerusakan kargo bisa terjadi pada saat
proses pemindahan barang yang tidak pada letaknya dan kurangmya pemahaman
petugas serta tanggung jawab yang kurang.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis
tertarik untuk menuliskan dalam bentuk
skripsi yang berjudul “KAJIAN PENYEBAB
KERUSAKAN BARANG DI GUDANG KARGO DOMESTIK PADA PT. UNEX INTI INDONESIA TAHUN
2014”
B. Perumusan
Masalah
1. Identifikasi
Masalah
Berdasarkan uraian di dalam latar
belakang masalah diatas, maka dapat di identifikasikan permasalahan sebagai
berikut :
a. Pelaksanaan SOP tidak dijalankan dengan baik oleh
karyawan.
b. Kelalaian
pada saat pemindahan barang pada petugas kargo.
c. Peralatan penanganan barang di gudang kargo domestik
tidak mencukupi.
d. Kapasitas gudang yang kurang luas dalam hal penyimpanan
barang.
2. Batasan
Masalah
Karena kerusakan
barang di gudang kargo domestik pada PT. Unex Inti Indonesia maka penulis
membatasi masalah pada kerusakan barang di gudang kargo domestik PT. Unex Inti
Indonesia pada tahun 2014..
3. Pokok
Permasalahan
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas
maka pokok permasalahan dalam penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut :
a. Berapa
banyak tingkat kerusakan barang pada gudang domestik PT. Unex Inti Indonesia
tahun 2014 ?
b. Apa
saja penyebab kerusakan kargo di gudang domestik PT. Unex Inti Indonesia tahun
2014 dan solusinya ?
c. Apa
solusi untuk permasalahan kerusakan barang di gudang domestik PT. Unex Inti
Indonesia tahun 2014 ?
C. Tujuan
dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan
Penelitian
Dalam
penyusunan skripsi mengenai kerusakan kargo di gudang domestik pada PT. Unex
Inti Indonesia ini, penulis melakukan berbagai penelitian di PT. Unex Inti
Indonesia tersebut dan penelitian yang di lakukan semuanya bertujuan untuk :
a. Untuk
mengetahui berapa banyak tingkat kerusakan barang yang terjadi di gudang
domestik PT. Unex Inti Indonesia tahun 2014.
b. Untuk
mengetahui penyebab masalah kerusakan barang di gudang domestik PT. Unex Inti
Indonesia tahun 2014.
c. Untuk
mengetahui solusi terhadap permasalahan kerusakan barang di gudang domestik PT.
Unex Inti Indonesia tahun 2014.
2. Manfaat
Penelitian
a. Bagi
Penulis
Untuk memperdalam dan memperluas wawasan penulis tentang penanganan
kerusakan barang yang terjadi di PT. Unex Inti Indonesia dan juga solusi yang
akan dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut.
b. Bagi
Perusahaan
1. Pimpinan
dan pemilik perusahaan dapat mengetahui perkembangan perusahaannya.
2. Sebagai
bahan pertimbangan dalam menyusun rencana perkembangan dan perbaikan perusahaan
untuk masa yang akan datang.
c. Bagi
Lembaga STMT Trisakti
Sebagai informasi dan pengetahuan
tambahan mengenai faktor-faktor penyebab kerusakan barang serta penanganannya.
Hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi penelitian selanjutnya dengan
topik yang sama serta dapatdipergunakan dan bermanfaat sebagai data dokumentasi
perpustakaan STMT Trisakti.
D. Metodologi
Penelitian
1. Jenis dan Sumber Data
a.
Jenis Data
Dalam penelitian ini, jenis data yang digunakan adalah
data kualitatif maupun kuantitatif. Adapun yang dimaksud dengan data
kuantitatif dan data kualitatif adalah sebagai berikut :
1)
Data
kuantitatif yaitu data dari hasil
serangkaian observasi atau pengukuran yang dinyatakan dalam bentuk angka.
2)
Data
kualitatif yaitu data dari hasil serangkaian observasi tidak dinyatakan dalam
bentuk angka–angka tapi berupa kategori.
b. Sumber Data
Sumber
data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder. Yang dimaksud dengan data primer dan data sekunder yaitu :
1) Data
Primer yaitu data yang diperoleh langsung dari karyawan berupa jawaban terhadap pertanyaan dalam
kuesioner.
2) Data Sekunder yaitu
data yang diperoleh dari berbagai sumber bacaan yang dapat dipergunakan sebagai
dasar penunjang dalam menganalisis masalah–masalah yang menjadi pembahasan
dalam skripsi ini. Data Sekunder diperlukan dengan cara membaca berbagai macam buku
yang berhubungan dengan skripsi ini atau merupakan suatu data pelengkap yang
dicari di luar perusahaan dan dari catatan–catatan perusahaan.
2.
Populasi
dan Sampel
a. Populasi
Populasi
adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
2012:61). Populasi merupakan keseluruhan objek yang diteliti, dimana dalam
penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah karyawan PT. Unex Inti Indonesia pada bagian gudang kargo domestik yang
berjumlah 21 orang.
b.
Sampel
Sample
adalah bagian dari populasi atau sejumlah elemen yang mewakili populasi.
Penarikan sampel dilakukan secara acak (random
sampling). Adapun
sampel yang diambil dari penelitian ini adalah sebanyak 21 responden dan diberikan kuesioner mengenai penyebab kerusakan barang di gudang kargo domestik.
3. Teknik Pengumpulan Data
a.
Penelitian Lapangan (Field Research)
Metode
pengumpulan data dan informasi dengan mengadakan tinjauan langsung ke
perusahaan guna mengamati secara langsung objek yang diteliti. Data ini
merupakan data primer yang akan dipakai dalam menganalisis topik yang dipilih
yang diperoleh melalui:
1) Kuesioner
Yaitu
teknik pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan
kepada responden dengan harapan memberikan respon atas dasar pertanyaan
tersebut.
2) Wawancara
(interview)
Yaitu
dengan melakukan tanya jawab secara langsung dengan pihak perusahaan, baik
pemimpin maupun karyawan yang dapat memberikan informasi untuk kepentingan
penelitian.
b. Penelitian
Kepustakaan (Library Research)
Penelitian
ini dimaksudkan untuk mencari, membaca, mencatat dan mengumpulkan bahan bacaan
dari literatur yang terdapat di perpustakaan yang berhubungan dengan topik yang
dipilih.
4.
Teknik
Analisis Data
Dalam
penelitian ini, data yang diperoleh akan dianalisis menggunakan metode cause and effect diagram, sering pula disebut metode fishbone karena berbentuk seperti tulang ikan. Diagram sebab akibat
atau fishbone diagram yaitu suatu
diagram yang menunjukkan hubungan antara sebab akibat, menurut Vincent Gaspersz
(2011:10).
Diagram
tulang ikan terdiri dari permasalahan utama dan penyebab utama. Jadi, penyebab
utama dihubungkan dengan permasalahan utama melalui cabang utama. Tiap cabang
utama memiliki cabang-cabang penyebab yang lebih kecil di mana tiap cabang
memiliki hubungan penyebab utama dan memiliki rangkaian penyebab yang lebih
spesifik.
|
Money
|
Media
|
Methods
|
Materials
|
Akar penyebab akar penyebab akar penyebab akar penyebab
AKIBAT
|
Dapat
diperkirakan akar penyebab akar penyebab
akar penyebab
Motivation
|
Manpower
|
Predicatable Causes
|
Machines
|
Sumber
Data: Vincent Gaspersz (2011:10)
Gambar
I.1
Diagram Sebab Akibat
Berdasarkan Gambar I.1 di atas, menunjukkan hubungan keterlibatan
sebab-akibat dan telah mengkategorikan sumber-sumber penyebab berdasarkan
prinsip 7M, yaitu:
a. Manpower (tenaga kerja): berkaitan dengan kekurangan
dalam pengetahuan (tidak terlatih, tidak berpengalaman),kekurangan dalam
keterampilan dasar yang berkaitan dengan mental dan fisik, kelelahan, stress,
ketidakpedulian, dan lain-lain.
b. Machines (mesin-mesin dan peralatan): berkaitan
dengan tidak ada sistem perawatan preventif
terhadap mesin-mesin produksi, termasuk fasilitas dan peralatan
lain, tidak sesuai dengan spesifikasi tugas, tidak dikalibrasi, terlalu complicated, terlalu panas, dan
lain-lain.
c. Methods (metode kerja): berkaitan dengan tidak ada
prosedur dan metode kerja yang benar, tidak jelas, tidak diketahui, tidak cocok, dan
lain-lain.
d. Materials (bahan baku dan
bahan penolong): berkaitan dengan ketiadaan spesifikasi kualitas dari bahan
baku dan bahan penolong yang digunakan, ketidaksesuaian dengan
spesifikasi kualitas bahan baku dan bahan penolong yang ditetapkan, ketiadaan penanganan yang
efektif terhadap bahan baku dan bahan penolong itu, dan lain-lain.
e. Media: berkaitan dengan
tempat dan waktu kerja yang tidak memperhatikan aspek-aspek kebersihan,
kesehatan dan keselamatan kerja, dan lingkungan kerja yang kondusif,
kekurangan dalam lampu penerangan, ventilasi yang buruk, kebisingan yang
berlebihan, dan lain-lain.
f. Motivation (motivasi):
berkaitan dengan ketiadaan sikap kerja yang benar dan profesional (tidak
kreatif, bersikap reaktif, tidak mampu bekerja sama dalam tim,
dll), yang dalam hal ini disebabkan oleh sistem balas jasa dan penghargaan yang
tidak adil kepada tenaga kerja.
g. Money (keuangan): berkaitan dengan ketiadaan
dukungan finasial (keuangan) yang mantap guna memperlancar peningkatan proses menuju target
kinerja yang telah ditetapkan itu.
Berdasarkan hal di atas, maka dapat disusun
langkah-langkah solusi masalah yang efektif, yaitu
:
a.
Mendefinisikan
masalah secara tertulis, yang berkaitan dengan pertanyaan-pertanyaan berikut
:
1)
Apa
(What): Apa yang menjadi Akibat Utama
(Primary Effect) dari masalah itu?
2)
Bilamana
(When): Kapan masalah itu terjadi:
sewaktu-waktu atau sepanjang waktu?
3)
Dimana
(Where): Dimana masalah itu terjadi:
lokasi dalam sistem, fasilitas, atau komponen?
4)
Mengapa
(Why): mengapa anda serius
memperhatikan masalah ini, berkaitan dengan signifikasi dampak masalah itu?
b.
Membangun
diagram sebab-akibat yang dimodifikasi (lihat gambar I.1) untuk
mengidentifikasi: (a) akar penyebab masalah itu, dan (b) penyebab-penyebab yang
tidak dapat dikendalikan, namun dapat diperkirakan.
c.
Setiap
akar penyebab dari masalah dimasukkan ke dalam diagram sebab-akibat yang
mengkategorikan berdasarkan prinsip 7M (Manpower-tenaga
kerja, Machines-mesin-mesin, Methods-metode kerja, Material-bahan baku dan bahan penolong, Motivation-motivasi, Media-lingkungan dan waktu kerja, dan Money-dukungan financial yang diberikan), sedangkan penyebab-penyebab yang tidak
dapat dikendalikan namun dapat diperkirakan, didaftarkan pada diagram
sebab-akibat itu secara tersendiri.
d.
Mengidentifikasi
tindakan atau solusi yang efektif dengan memperhatikan dan mempertimbangkan
:
1)
Pencegahan
terulangnya penyebab-penyebab itu.
2)
Tindakan
yang diambil harus berada dibawah pengendalian kita.
3)
Pencapaian
tujuan strategis dan target yang ditetapkan.
e.
Setiap
tindakan perbaikan seyogyanya didaftarkan ke dalam rencana tindakan (action
plan) yang memuat secara jelas setiap tindakan perbaikan atau peningkatan,
mengikuti prinsip 5W-2H yang artinya:
1)
What-
apa tindakan peningkatan yang diajukan?
2)
When-
bilamana tindakan peningkatan itu akan dimulai diterapkan?
3)
Where-
dimana tindakan peningkatan itu akan diterapkan?
4)
Who-
siapa yang akan bertanggung jawab terhadap implementasi dari tindakan
peningkatan itu?
5)
Why-
mengapa tindakan peningkatan itu yang diprioritaskan untuk diterapkan?
6)
How-
bagaimana langkah-langkah dalam penerapan tindakan peningkatan itu?
7)
How Much-
berapa besar manfaat yang akan diterima dari implementasi tindakan peningkatan
itu dan berapa besar pula biaya yang harus dikeluarkan untuk membiayai
implementasi dari tindakan peningkatan itu?
Berdasarkan prinsip 7M diatas, penulis
menyusun format kisi-kisi instrument penelitian menggunakan lima kategori utama
yang berkaitan dengan masalah yang muncul pada kerukasakan barang di gudang domestik PT. Unex Inti Indonesia.
a. Format Kisi-kisi
Instrument Penelitian
Untuk mendukung
penggunaan alat analisis diagram sebab akibat ini, penulis menyusun kisi-kisi
instrumen penelitian (tabel I.1).
Tabel
I.1
Format
Kisi-Kisi Instrumen Penelitian
Karateristik (akibat)
|
Kategori Utama(Faktor Penyebab)
|
Tipe Kategori Utama
(Tipe Faktor Penyebab)
|
Item
Pertanyaan
|
Jumlah
|
Kajian
penyebab kerusakan barang di gudang kargo domestik PT. Unex Inti Indonesia
Tahun 2014
|
1.
ManPower
|
a. Proses perekrutan
|
1a
|
3
|
b. Pengetahuan
|
1b
|
|||
c. Ketelitian
|
1c
|
|||
2.Methods
|
a. Pelaksanaan SOP
|
2a
|
2
|
|
b. Kerja sama
|
2b
|
|||
3. Material
|
a. Kapasitas gudang
|
3a
|
2
|
|
b.
Lokasi gudang
|
3b
|
|||
4. Media
|
a. Lingkungan Kerja
|
4a
|
1
|
|
5. Machines
|
a.
Peralatan bongkar muat
|
5a
|
2
|
|
b. Jumlah peralatan mencukupi
|
5b
|
|||
6.
Motivation
|
a.
Kesejahteraan
|
6a
|
2
|
|
b.
Penghargaan
|
6b
|
Sumber Data:
Vincent Gaspersz
b. Format Alat Ukur Penelitian (Angket Penelitian)
Alat analisis masalah ini menggunakan
diagram sebab akibat untuk mencari faktor (penyebab), maka jawaban yang perlu
didapat dari responden adalah jawaban yang bersifat jelas dan konsisten
terhadap permasalahan yang ditanyakan.
Oleh karena itu, tingkat pengukuran
terhadap angket (alat ukur penelitian) di atas dengan tingkat pengukuran
interval atau rasio dikotomi (dua alternatif) yang berbeda yaitu YA dan TIDAK
atau yang disebut dengan pilihan ganda.
Skala pengukuran tersebut dikenal dengan
Skala Guttman. Menurut Sugiyono
(2013:96), “Skala Guttman adalah skala yang digunakan untuk jawaban yang
bersifat jelas (tegas) dan konsisten”.
Skala Guttman dapat dibuat:
1.
Dalam bentuk pilihan ganda, (contoh: a. YA; b. TIDAK)
2.
Dalam bentuk checklist,
jawaban responden dapat berupa skor tertinggi bernilai (1) untuk jawaban YA dan
skor terendah (0) untuk jawaban TIDAK.
Menurut Sugiyono (2013:178) menentukan
bermasalah atau tidak bermasalahnya suatu faktor penyebab dengan menggunakan
rumus menghitung mean : Me =
Keterangan :
Me : Mean (rata-rata)
Xi : Nilai
X ke I sampai ke n
n : Jumlah
individu
Penetapan ranking faktor penyebab dengan tujuan bahwa faktor penyebab yang
didapat merupakan hal yang positif.
c. Tahapan
Membuat Format Tabulasi Data
Pada tahap ini terjadi pengolahan data hasil angket penelitian yang telah
disebarkan kepada responden
E. Sistematika Penulisan
Sistematika
penulisan ini disajikan dengan maksud untuk memberikan gambaran secara garis
besar mengenai susunan dan isi skripsi yang dibuat, terbagi menjadi lima bab.
Dimana masing-masing ban saling berhubungan satu sama lain dan akan saling
melengkapi dengan rincian sebagai berikut :
BAB
I : PENDAHULUAN
Bab ini berisikan gambaran secara
ringkas yang meliputi latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,
metodologi penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.
BAB II : LANDASAN TEORI
Dalam
bab ini penulis mengemukakan teori-teori yang berkaitan dalam pemecahan masalah
yang akan dibahas dalam diskripsi.
BAB III : GAMBARAN UMUM PT. UNEX INTI INDONESIA
Dalam bab ini akan disajikan gambaran
umum tentang sejarah singkat perusahaan, visi, misi dan tujuan perusahaan,
serta struktur organisasi perusahaan.
BAB IV : ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini merupakan pembahasan yang
akan membahas semua masalah yang ada pada bab I (pemecahan masalah).
BAB V : PENUTUP
Bab penutup terdiri dari dua sub, yaitu
kesimpulan dan saran :
Kesimpulan
Merupakan intisari dari
uraian yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya dan pembuktian dari
kebenaran.
Saran-saran
Berisi konsepsi strategi-strategi
alternatif yang bersifat praktis dan aplikatif sebagai konsekuensi logis dari
hasil penelitian
judul buku sugiyono tentang "menentukan bermasalah atau tidak bermasalahnya suatu faktor penyebab dengan menggunakan rumus menghitung mean" apa?
BalasHapus